Orang yang Tak Vaksin 16 Kali Lebih Beresiko Dirawat atau Meninggal karena Covid-19

- Rabu, 10 November 2021 | 11:19 WIB
Vaksinasi di Sydney, Australia. (Foto/REUTERS/Loren Elliott)
Vaksinasi di Sydney, Australia. (Foto/REUTERS/Loren Elliott)

Australia saat ini mulai hidup berdampingan dengan virus corona. Otoritas setempat mendesak warga untuk segera mendapatkan vaksin.

Hal itu karena orang yang tak disuntik vaksin, 16 kali lebih berpeluang dirawat di ruang ICU atau meninggal karena COVID-19.

Data departemen kesehatan New South Wales (NSW) menunjukkan hanya 11 persen dari 412 orang yang meninggal dalam wabah varian Delta selama 4 bulan hingga Oktober sudah mendapatkan vaksinasi lengkap. Usia rata-rata yang meninggal adalah 82 tahun.

Hanya sekitar 3 persen dari pasien ICU yang sudah divaksin lengkap, sementara lebih dari 63 persen dari 61.800 kasus yang terdeteksi antara 16 Juni-7 Oktober tidak divaksin.

"Orang muda yang menerima dua dosis vaksin mengalami tingkat infeksi yang lebih rendah dan hampir tidak mengalami penyakit serius, sementara mereka yang tidak menerima vaksin pada kelompok usia ini berisiko lebih besar terpapar COVID-19 dan membutuhkan rawat inap," ujar pejabat kesehatan NSW Kerry Chant, dikutip Rabu (10/11).

Temuan-temuan pada laporan itu sesuai dengan data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) yang pada September lalu mengatakan bahwa orang yang tidak divaksin 11 kali lebih berpotensi meninggal karena COVID-19 dibanding mereka yang divaksin lengkap.

Wabah varian Delta di Australia yang sangat menular muncul sejak Juni dan menyebabkan penguncian selama berbulan-bulan di Sydney, Melbourne dan ibu kota Canberra.

Kota-kota yang dilanda pandemi telah melonggarkan pembatasan ketat setelah target vaksinasi mencapai lebih dari 70 dan 80 persen.

Peluncuran vaksinasi di NSW tampaknya lebih stabil setelah dosis pertama diterima oleh hampir 94 persen penduduk yang berusia di atas 16 tahun.

Separuh lebih dari total 1.841 kematian di Australia dan sekitar 87 persen dari hampir 183.000 infeksi selama pandemi disebabkan oleh varian Delta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Terkini

X