Komedian Tukul Arwana diketahui dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Cawang, Jakarta Timur pada Rabu malam (22/9/2021). Tukul disebut mengalami pendarahan otak dan sempat tak sadarkan diri.
Lalu apa penyebab dan gejala pendarahan otak pada seseorang?
Dilansir dari Web MD, Jumat (24/9/2021), pendarahan otak merupakan jenis stroke. Ini disebabkan oleh arteri di otak yang pecah sehingga menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.
Kondisi pendarahan ini juga dapat membunuh sel-sel di otak. Sebanyak 13% orang yang terkena stroke berawal dari pendarahan otak.
Penyebab Pendarahan Otak
Ada beberapa faktor risiko dan penyebab seseorang mengalami pendarahan otak seperti berikut:
1. Trauma kepala: Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun
2. Tekanan darah tinggi: Kondisi tekanan darah tinggi yang tidak diobati dalam jangka waktu lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan otak
3. Aneurisma: Ini adalah kondisi melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak, sehingga bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak, kemudian menyebabkan stroke
4. Angiopati amiloid: Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak pendarahan kecil yang tidak diketahui dan pada akhinya menyebabkan pendarahan besar
5. Gangguan darah: Hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Obat pengencer darah juga bisa menjadi faktor risiko
6. Penyakit hati: Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
BACA JUGA: 5 Pekerjaan Rumah Ini Bisa Mencegah Demensia di Masa Tua
Gejala Pendarahan Otak
Gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam tergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Berikut beberapa gejala pendarahan otak yang dapat diwaspadai:
1. Sakit kepala parah yang tiba-tiba
2. Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
3. Kelemahan pada lengan atau kaki
4. Mual atau muntah
5. Kewaspadaan berkurang dan lesu
6. Perubahan penglihatan
7. Kesemutan atau mati rasa
8. Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
9 Kesulitan menelan
10. Kesulitan menulis atau membaca
11. Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
12. Kehilangan koordinasi
13. Kehilangan keseimbangan
14. Indera perasa tidak normal
15. Hilang kesadaran.
