Memiliki tubuh yang ideal merupakan impian semua orang baik laki-laki maupun perempuan. Ketika ada lemak yang bisa "merusak" penampilan tubuh, berbagai cara pun akan dilakukan untuk menghilangkan lemak yang menumpuk termasuk dengan cara sedot lemak.
Sebenarnya, bahaya enggak sih sedot lemak itu? Sedot lemak atau disebut liposuction merupakan cara instan untuk menghilangkan timbunan lemak dalam tubuh. Hilangnya sebagian besar lemak tubuh ini akan sekaligus membantu kamu memperbaiki bentuk atau kontur tubuh.
Operasi sedot lemak paling sering dilakukan oleh ahli bedah plastik dan dokter kulit. Dokter bedah plastik berperan pada bedah estetika dan rekonstruksi tubuh yang akan disedot lemaknya. Lalu, seorang dokter kulit berperan sebagai pemulihan pada bentuk dan hasil kulit setelah operasi.
Biasanya, lemak yang sering disedot itu berada di bagian perut, paha, bokong, leher, dagu, lengan atas dan belakang, betis hingga punggung. Lemak dikeluarkan dengan sebuah alat bernama kanula, yang dimasukkan ke dalam kulit. Kemudian, vakum berkekuatan tinggi pun dinyalakan lewat kanula itu.
Berbagai tindakan medis yang dilakukan pada tentunya akan memiliki risiko begitu juga dengan sedot lemak. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin akan muncul jika melakukan sedot lemak yang dirangkum Indozone dari berbagai sumber:
1. Kulit kendur
Kulit kamu bisa terlihat bergelombang atau layu jika pembuangan lemak tidak merata. Selain itu, elastisitas kulit bisa menjadi buruk.
Yang ditakutkan, perubahan pada kulit akibat bahaya sedot lemak ini bisa bersifat permanen. Tidak hanya itu, kerusakan di bawah kulit juga bisa muncul. Hasilnya, akan ada bekas permanen yang bisa terlihat.
2. Akumulasi cairan
Kantong cairan sementara (seromas) dapat terbentuk di bawah kulit. Cairan ini mungkin perlu dikeluarkan dengan jarum.
3. Infeksi
Meskipun jarang, bisa terjadi infeksi pada area kulit yang mengalami sedot lemak. Infeksi kulit bisa memperlambat bahkan mengganggu penyembuhan.
4. Mati rasa
Mati rasa bisa saja timbul di bagian yang terdampak dari bahaya sedot lemak. Bahkan, selain bersifat sementara, mati rasa ini bisa terjadi permanen. Selain itu, iritasi saraf sementara juga mungkin saja terjadi.
5. Keracunan obat anestesi
Lidocaine adalah obat bius yang sering diberikan dalam bentuk injeksi, kemudian disuntikkan saat pasien sedang menjalani operasi sedot lemak. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit yang dialami pasien.
Walau dianggap aman, dalam beberapa kasus langka, keracunan lidocaine bisa terjadi dan menyebabkan masalah jantung serta sistem saraf pusat.