Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dikabarkan positif terpapar Covid-19, meski diketahui telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis pada 27 Januari dan 10 Februari 2021.
Tak hanya Marhaen, Bupati Sleman, Sri Purnomo juga terpapar virus corona setelah dirinya disuntik vaksin Covid-19. Sri Purnomo bahkan sempat mengalami gejala-gejala ringan seperti batuk-batuk kecil dan demam.
Lalu mengapa setelah melakukan vaksinasi Covid-19, seseorang masih bisa terpapar virus corona? simak penjelasannya.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Senin (22/2/2021) menjelaskan besar kemungkinan mereka yang terinfeksi sudah terpapar Covid-19 sebelum divaksin.
"Jadi sangat mungkin penularan terjadi sebelum menerima vaksinasi dan gejalanya muncul setelah vaksinasi," ungkap Nadia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hal ini terjadi karena masa inkubasi virus Covid-19 berkisar 1-14 hari berbeda-beda pada setiap orang. Rata-rata gejala muncul dalam kurun waktu 5-6 hari.
Sekadar diketahui, Vaksin Covid-19 yang kini digunakan adalah sebuah vaksin yang berisi virus mati atau inactivated virus, virus ini tidak mungkin menyebabkan seseorang terpapar Covid-19.
Vaksin ini juga telah teruji keamanan, kualitas, khasiat dan kehalalannya. Sehingga sudah dinyatakan layak untuk digunakan.
Melansir covid19.go.id, dalam kasus positif Covid-19 setelah diberi vaksin, dipercaya lantaran orang tersebut telah terpapar Covid-19 terlebih dahulu sebelum disuntik vaksin Covid-19.
Sehingga kekebalan yang diciptakan oleh vaksin tidak sepenuhnya mampu menangkal virus Covid-19.
Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan mengatakan peluang terjangkitnya Covid-19 setelah divaksin memang ada namun peluang tersebut sangat kecil.
Oleh karena itu, tetap dibutuhkan penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat setelah vaksinasi Covid-19.