Waspada, Ini 3 Kondisi OTG yang Berpotensi Menularkan Virus Corona

- Jumat, 12 Juni 2020 | 13:30 WIB
Ilustrasi wanita memakai masker. (Freepik)
Ilustrasi wanita memakai masker. (Freepik)

Pernyataan Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis World Health Organization (WHO) Maria Van Kerkhove tentang orang tanpa gejala (OTG) yang belum tentu menyebarkan Covid-19 sempat menuai kritik. Sebab ada bukti yang menunjukkan jika virus corona baru atau SARS-CoV-2 dapat menular melalui kontak langsung dari orang ke orang bahkan jika tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).

Menurut akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto,SpPk., Phd, ada 3 kemungkinan kondisi yang bisa terjadi pada OTG apabila terinfeksi Covid-19. Pertama, terinfeksi dan benar-benar tidak timbul gejala alias murni asimptomatik.

Kedua, terinfeksi dan timbul gejala tapi sangat ringan sehingga terkadang tidak dirasakan. Ketiga, terinfeksi dan pada fase awal tidak ada gejala tapi kemudian timbul gejala alias pre-simptomatik.

“Kondisi yang sudah banyak dibahas adalah yang ketiga. Banyak laporan yang mengatakan masa penularan virus dari OTG adalah sejak 2-3 hari setelah timbul gejala,” kata dr Tonang.

-
Ilustrasi orang tanpa gejala (OTG). (Freepik)

Lebih lanjut dirinya mengatakan, rata-rata gejala mulai timbul pada hari ke 5-6 sejak tubuh terinfeksi virus. Di waktu yang hampir bersamaan, virus juga mencapai jumlah tertingginya dan setelah itu menurun. Saat-saat menjelang dan puncak jumlah virus diduga sebagai masa paling menular.

“Jadi masa pre-simptomatik justru berisiko penularan. Prosesnya melalui droplet maupun cairan tubuh,” ucap dr Tonang.

Bukan hal yang mudah untuk menentukan apakah seseorang yang terinfeksi Covid-19 benar-benar tanpa gejala atau sebenarnya memiliki gejala tapi ringan.

“Saya termasuk yang berpendapat, yang ada adalah kelompok gejala sangat ringan, bukan benar-benar tanpa gejala. Begitu ringannya, sehingga seolah tidak terasakan,” ujar dr Tonang.

Pendapat itu senada dengan penjelasan dari WHO yang mengatakan banyak orang yang semula dianggap tanpa gejala tapi ternyata di kemudian hari menunjukkan gejala. Selain itu, belum diketahui secara pasti frekuensi penularan dari OTG ke orang lain. Oleh karenanya, OTG diharuskan melakukan isolasi selama 10 hari sejak dinyatakan positif. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak lagi berpotensi penularan.

“Pernyataan WHO yang mengatakan potensi penularan OTG sangat jarang menunjuk pada kelompok yang benar-benar tanpa gejala,” pungkas dr Tonang.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X