Mengenal Bulimia

- Jumat, 27 September 2019 | 12:51 WIB
Ilustrasi. (Citema.es)
Ilustrasi. (Citema.es)

Bulimia Nervosa atau sering dikenal dengan bulimia adalah kelainan makan serius yang berpotensi mengancam jiwa. Dimana pengidapnya rela tidak makan dalam kurun waktu yang lama, atau makan dengan jumlah yang banyak, lalu mengeluarkannya dengan cara memuntahkannya atau menggunakan obat pencahar.

Bulimia termasuk salah satu eating disorders yang berdampak pada kesehatan dan psikologis pengidapnya. Bulimia sering kali terjadi pada wanita dan biasanya di usia remaja akhir dan dewasa awal.

Pengidap bulimia sebenarnya mengalami pertarungan batin antara keinginan menurunkan berat badan dan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, pengidap bulimia biasanya akan menunjukkan ciri-ciri seperti melakukan diet ketat dengan tidak makan sama sekali atau makan dalam porsi kecil.

Seperti dilansir dari situs web kesehatan Medicinenet, tidak ada penyebab spesifik bulimia namun beberapa faktor seperti psikologis dan biologis berperan penting dalam munculnya gangguan makan ini.

Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap gangguan makan berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit yang sama. 

Apabila tidak segera ditangani, bulimia bisa memicu komplikasi yang serius dan bahkan berakibat fatal. Kebiasaan sering memuntahkan makanan bisa merusak gigi (akibat asam lambung) dan memicu pembengkakan kelenjar air liur. Kondisi ini juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan serta bau mulut.

Selain itu, pengidap bulimia juga berisiko mengalami kekurangan nutrisi akibat diet ketat atau sering mengeluarkan makanan dari tubuh. Komplikasi serius ini akhirnya bisa berujung pada dehidrasi, susah hamil karena siklus menstruasi akan terganggu, kulit dan rambut menjadi kering, kuku yang rapuh, gagal ginjal, serta gagal jantung.

Menurut beberapa studi para penderita bulimia umumnya memiliki masalah psikologi dan kesehatan mental yang terganggu seperti memiliki kepercayaan diri yang rendah, terobsesi memiliki postur tubuh yang langsing dan sebagainya.

Oleh karena bulimia merupakan gangguan mental, maka cara menanganinya adalah dengan melakukan terapi psikologi. Ada dua jenis terapi yang dapat dijalani, yaitu terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal.

Lewat CBT, pengidap bulimia akan dibantu untuk mencari tahu pemicu bulimia, misalnya pemikiran atau perilaku negatif, lalu belajar untuk menggantikannya dengan pemikiran yang positif dan sehat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X