Mata Minus Sudah Dilasik, Bisakah Ibu Hamil Melahirkan Normal?

- Kamis, 18 Juni 2020 | 18:51 WIB
Ilustrasi ibu hamil. (Freepik)
Ilustrasi ibu hamil. (Freepik)

Beberapa ibu hamil ada yang bermimpi untuk bisa melahirkan anaknya lewat persalinan normal. Akan tetapi, jika ada indikasi tertentu maka hal itu biasanya tidak bisa dilakukan dan jalan keluarnya adalah melahirkan lewat operasi caesar. Contohnya apabila ibu memiliki miopia dengan minus tinggi.

Ibu hamil yang memiliki minus tinggi tidak disarankan untuk melahirkan lewat persalinan normal. Alasannya saat persalinan normal, ibu hamil harus mengejan. Proses mengejan itulah yang bisa berbahaya bagi mata dengan minus tinggi.

Proses mengejan dapat membuat tekanan bola mata meningkat sehingga berpotensi merusak struktur di dalam mata. Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi seperti pecahnya pembuluh darah hingga rentan mengalami perdarahan atau bahkan kerusakan retina yang bisa menyebabkan kebutaan. Lantas sebenarnya apa metode persalinan terbaik bagi ibu hamil dengan miopia minus tinggi?

“Sebenarnya untuk indikasi miopia minus tinggi itu ibu masih dikasih kesempatan untuk persalinan normal. Kondisinya relatif tergantung ibu, dikatakan batas minus 6. Tapi ada juga yang minusnya lebih tinggi tetap bisa melahirkan normal, tergantung dari saran dokter mata,” ujar spesialis kandungan dan kebidanan, dr Eric Kasmara, SpOG dalam suatu webinar, Kamis (18/6/2020).

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah itu menerangkan, untuk ibu hamil dengan miopia minus tinggi apabila ingin melahirkan normal akan disarankan untuk konsultasi lebih dahulu ke dokter spesialis mata. Di dokter mata akan dilihat risiko retina detached atau kerusakan retina. Apabila dikatakan aman, maka bisa dilakukan persalinan normal.

Lantas, bagaimana dengan ibu yang memiliki minus tinggi tapi matanya sudah dilasik? Apakah tetap aman untuk melahirkan secara normal?

“Kalau lasik sebetulnya sesuatu yang berbeda karena targetnya kornea. Kecembungan kornea dimodifikasi tapi kecembungan bola mata dan lensa tetap ada, minusnya tetap tinggi. Jadi harus konsultasi ke dokter spesialis mata, kalau dikatakan risiko kecil bisa lanjut dikonsultasi ke dokter kandungan baiknya seperti apa,” pungkas dr Eric.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X