Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia terus bertambah berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Sejak Januari 2022 ada sebanyak 87.501 kasus DBD di Indonesia yang dilaporkan.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai siklus pelana kuda yang dialami penderita DBD di tengah peningkatan kasus selama peralihan ke musim hujan.
Baca juga: Indonesia Catat 87.501 Kasus DBD dan 816 Orang Meninggal Dunia, Masyarakat Diminta Waspada
"Upaya pengenalan risiko dan pengendalian sejak dini ini, kami harapkan bisa dilaksanakan secara terpadu, masif, total, berkesinambungan, dan tepat sasaran agar kasus Dengue bisa kita tekan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PM) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, dikutip dari Antara.
Siklus pelana kuda adalah sebutan bagi tiga fase demam yang bergerak naik dan turun pada pasien Dengue.
Fase pertama, ditandai dengan demam tinggi berkisar 40 derajat Celcius pada hari pertama dan ketiga usai masa inkubasi virus yang dibawa dari gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti.
Fase kedua atau yang dikenal sebagai fase kritis, ditandai dengan penurunan demam mencapai 30 derajat Celcius pada hari keempat hingga kelima. Pada fase itu, demam pasien turun drastis seolah telah sembuh.
Baca juga: Harus Jaga Atta Halilintar di RS Gegara Kena DBD, Aurel Titipkan Ameena: Hatiku Hancur
"Pada fase ini, perlu perawatan khusus di rumah sakit. Kemungkinan bisa terjadi Dengue Shock Syndrome," ujarnya.
Fase terakhir adalah masa penyembuhan di hari keenam hingga ketujuh yang ditandai dengan demam kembali tinggi, sebagai reaksi dari kesembuhan.
Maxi menghimbau masyarakat agar tetap waspada jika terjadi demam yang tidak turun dalam dua hingga tiga hari yang disertai bintik merah.
Jika mengalami gejala tersebut jangan tunda lagi untuk ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
