Setelah Omicron Siluman, Sekarang Muncul Deltacron yang Namanya Belum Resmi, Ini Kata IDI

- Kamis, 17 Maret 2022 | 21:04 WIB
Ilustrasi virus. (Freepik)
Ilustrasi virus. (Freepik)

Pandemi COVID-19 sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat. Apalagi, kabarnya, kini muncul lagi varian baru, kombinasi antara varian Delta dan Omicron yang dinamai dengan Deltacron.

Di beberapa negara di dunia, varian ini sudah mulai menyebar. Seperti Brasil, di mana dua kasus sudah ditemukan.

?Menurut Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), ada "bukti-bukti terpercaya" yang menunjukkan bahwa bentuk rekombinan dari varian Delta dan Omicron itu telah muncul.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengonfirmasi dalam konferensi pers bahwa virus rekombinan tersebut telah terdeteksi di sejumlah negara seperti Prancis, Belanda dan Denmark.

Pada Januari, Profesor Ilmu Biologi Leondios Kostrikis di Universitas Siprus mengumumkan bahwa dirinya menemukan galur (strain) baru virus corona yang memiliki gabungan karakteristik dari varian Delta dan Omicron, dan menamakannya "Deltacron".

Setelah itu, sejumlah negara satu demi satu mendeteksi virus rekombinan tersebut.

Belum Ada Nama Resmi

Sejauh ini, para peneliti belum secara resmi menamai virus rekombinan tersebut.

Pada 9 Maret, Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis Program Darurat Kesehatan WHO, mengatakan dalam konferensi pers bahwa WHO "belum melihat adanya perubahan dalam epidemiologi dengan rekombinan ini, kami belum melihat adanya perubahan pada tingkat keparahan, tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung."

Kerkhove menegaskan kembali bahwa "pandemi masih jauh dari selesai dan kita tidak hanya perlu fokus pada menyelamatkan nyawa manusia dan mengurangi penyakit parah serta kematian, kita juga harus fokus untuk mengurangi penyebarannya." 

Bagaimana di Indonesia?

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 mengatakan sedang menunggu WHO mengumumkan perkembangan karakteristik dari Deltacron secara lebih lanjut.

“Penamaan varian ini belum ditetapkan oleh WHO, sampai saat ini data terkait karakteristik varian tersebut masih sangat terbatas,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia per 15 Maret 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.

Ia menuturkan dalam pengarahan media yang diadakan pada 10 Maret 2022, bahwa hasil pertemuan yang diadakan oleh WHO dengan para pakar virus di seluruh dunia menyatakan bila dampak varian Deltacron terhadap indikator epidemiologi maupun tingkat keparahan gejalanya belum bisa dipastikan.

Perlu penelitian lebih lanjut mengenai varian baru yang merupakan kombinasi dari varian Delta dan Omicron tersebut.

Walaupun masih dalam pantauan, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir pada Deltacron dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan juga segera melengkapi dosis vaksinasi sembari menunggu WHO mengumumkan hasil penelitian lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X