Boleh Kasih Anak Makanan Cepat Saji, tetapi...

- Kamis, 6 Februari 2020 | 21:56 WIB
Ilustrasi (Pexels/Sklei).
Ilustrasi (Pexels/Sklei).

Menghadapi anak yang susah makan adalah tantangan bagi orangtua. Terlebih jika anak tersebut hanya ingin konsumsi makanan tertentu, misalnya makanan cepat saji.

Beberapa orangtua ada yang selalu menuruti keinginan anaknya dalam mengonsumsi sesuatu. Mereka berpikir yang terpenting anaknya makan dan mendapat asupan.

Padahal, terlalu sering memberikan anak makanan cepat saji dapat berdampak pada kesehatan anak. Selama masa pertumbuhan, anak memerlukan makanan yang sehat dan bergizi agar bisa tumbuh serta berkembang dengan baik. Peran orangtua dalam menyediakan makanan-makanan tersebut sangat besar.

"Walaupun anak hanya ingin makan makanan tertentu, orang tua tetap harus menyediakan makanan sehat. Terutama di era sekarang di mana pengaruh lingkungan akan makanan cepat saji sangat banyak," ujar Dokter Spesialis Anak, dr Fransisca Handy Sp.A kepada Indozone.

Menurutnya, apabila anak terbiasa mengonsumsi makanan cepat saji, saat tumbuh dewasa keinginan atas makanan tersebut semakin tak terbendung. Akibatnya, kebiasaan tersebut membuat tubuh anak tidak sehat. Oleh karena itu, Fransisca menyebutkan orang tua perlu menerapkan aturan.

"Boleh berikan anak makanan cepat saji, tetapi berikan aturan. Misalkan, hanya boleh konsumsi makanan cepat saji sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Ketika balita, anak sebenarnya tidak akan melawan apabila diberi aturan, jadi saat tumbuh dewasa sudah terbiasa," ujar Fransisca.

Selain membatasi konsumsi makanan cepat saji kepada anak, orangtua juga perlu memberikan alasan yang tepat.

"Kasih pengertian mengapa tidak boleh konsumsi makanan cepat saji terlalu sering. Bukan berarti melarang, sebab ada situasi tertentu yang membuat anak terkadang terpaksa konsumsi makanan cepat saji. Contoh saat bepergian atau ketika tidak membawa bekal," pungkas Fransisca.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X