Waspada DBD, Kemenkes Ingatkan Jentik Nyamuk di Luar Rumah

- Jumat, 14 Februari 2020 | 21:14 WIB
 Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat memberikan informasi tentang DBD di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (14/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat memberikan informasi tentang DBD di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (14/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia tahun ini mengalami penurunan yang cukup drastis bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Data terakhir per 12 Februari 2020 menunjukkan ada 6.639 kasus DBD dengan 49 kematian di seluruh Indonesia. Sedangkan di tahun 2019, angka kasus DBD mencapai 160 ribu dengan jumlah kematian hampir 10 ribuan.

Kendati demikian, kewaspadaan harus ditingkatkan. Sebab menurut Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, puncak kasus DBD biasanya terjadi di bulan April. Terlebih di beberapa daerah ada yang hari ini hujan, esok harinya sangat panas.

"Tentunya kondisi ini membuat kami mengingatkan untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Apalagi sekarang lokasi sarang nyamuk berbeda," kata Nadia saat ditemui, Jumat (14/2/2020) di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan

Dirinya menerangkan kalau dulu sarang nyamuk DBD rata-rata berada di dalam rumah. Tapi sekarang sudah sampai di luar rumah. Oleh karenanya dibutuhkan suatu kewaspadaan untuk memperhatikan lingkungan sekitar.

"Perubahan ini umumnya karena pembuangan sampah yang tidak terlalu baik. Kalau sekarang kami lihat sebenarnya masyarakat cukup baik di penampungan air, jentik nyamuknya sudah sedikit. Tapi ternyata pas dilihat di halaman belakang rumah masih banyak botol berserakan, bekas tempat minuman air, dan ada sumur yang terbuka, itu bisa jadi sarang nyamuk," ujar Nadia.

Dengan kondisi demikian, Nadia menuturkan jika peran juru pemantau jentik (jumantik) sangat penting. Jumantik dapat mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah. Sebab jumantik langsung datang ke rumah untuk memantau jentik nyamuk.

Selain peran jumantik, Kemenkes juga sudah melakukan sosialisasi sejak bulan Oktober tahun lalu dengan mengirimkan surat edaran dari Menteri Kesehatan dan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes tentang pencegahan DBD. Ada pula surat kepada Kementerian Dalam Negeri agar mengingatkan bupati, gubernur, walikota untuk mengaktifkan satu rumah satu jumantik.

"Imbauannya melakukan pembersihan sarang nyamuk. Kalau perlu melakukan larvadisa massal," tandas Nadia.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X