Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada ovarium atau indung telur, yaitu dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim.
Dilansir Antara, dr. Niti Raizada, direktur onkologi hemato dari Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India mengatakan ada beberapa tanda dan gejala halus yang dirasakan oleh pasien kanker ovarium.
Beberapa gejala umum yang diderita pasien kanker ovarium adalah perut kembung, perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, mual, penurunan berat badan drastis, kelelahan, ketidaknyamanan di panggul, sakit punggung, frekuensi buang air kecil meningkat serta menstruasi yang tidak teratur.
Baca juga: Pernah Idap Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Ajak Perempuan Mengenal Gejala dan Penanganannya
Tak hanya itu, ada juga tanda seperti kesulitan makan, terdapat cairan di perut yang disebut asites, serta masalah buang air kecil lain. Namun, ciri tersebut merupakan gejala jika seseorang sudah berada di stadium lanjut ketika kanker telah menyebar ke panggul dan perut.
Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
1. Kehamilan dan menyusui
Wanita yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara.
2. Diet dan olahraga
Olahraga mingguan dan diet sehat adalah hal yang paling penting. Banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran dan makanan yang kaya vitamin D. Berolahraga 30-40 menit setiap hari juga dapat mengurangi risiko hingga 20 persen.
3. Gaya hidup sehat
Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium, tapi juga banyak jenis kanker lainnya. Membatasi konsumsi alkohol juga cara terbaik menghindari risiko kanker ovarium.
4. Menghindari karsinogen
Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan riasan) diketahui memiliki hubungan dengan risiko kanker.