Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, kini telah menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Beberapa temuan penelitian menunjukkan bahwa gejala varian Omicron tergolong ringan, bahkan ada pasien Omicron yang tidak memiliki gejala.
Dilansir National World, beberapa gejala umum Omicron ialah tenggorokan gatal, nyeri otot kelelahan ekstrem, batuk kering dan keringat malam.
Namun, beberapa gejala lain muncul yang dapat mengindikasikan infeksi Omicron, gejala baru ini ditandai dengan ruam kulit.
Berikut ini tiga jenis ruam pada kulit yang dilaporkan kemungkinan penyebab Omicron.
Baca juga: Bukan Menyerang Paru-paru, Varian Omicron Justru Lebih Sering Serang Tenggorokan
Salah satunya mirip dengan biang keringat, muncul di area kecil dan gatal serta bergelombang. Kondisi ini bisa muncul di mana saja di tubuh, tapi diyakini sering terjadi di tangan, kaki dan siku.
Jenis kedua lebih mirip dengan ruam gatal-gatal. Kondisi ini akan terlihat menonjol pada kulit.
Dari keduanya, biang keringat adalah yang paling persisten dan bisa bertahan berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Jenis lain dari gejala Omicron, yang berhubungan dengan kulit ialah mirip dengan chilblain. Muncul bercak-bercak nyeri berwarna ungu atau merah dan sering menonjol di atas kulit, seperti benjolan kecil.
Jenis ini tidak gatal dan lebih sering ditemukan di antara orang-orang muda yang tertular virus COVID-19.
Dilansir Walesonline, Pusat Pengendalian Penyakit yang berbasis di AS telah mengidentifikasi gejala pada kulit , yang dianggap sebagai tanda peringatan darurat. Mereka mengatakan orang harus waspada jika kulit sudah pucat, abu-abu atau biru.
