Belakangan topik kesehatan mental menjadi hal yang cukup sering dibicarakan. Setelah berabad-abad dikesampingkan, isu mulai mendapat perhatian tepatnya sejak pandemi COVID-19 melanda dunia.
Sejak saat itu, banyak orang yang menyadari bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Namun, meski mulai banyak yang sadar (aware) dengan masalah kesehatan mental, ternyata masih banyak mitos dan kesalahpahaman terkait isu ini.
Contohnya saja di masa lalu, masyarakat pasti akan menjauhi orang dengan kondisi mental yang tidak sehat. Beberapa orang bahkan percaya bahwa gangguan kesehatan mental timbul akibat adanya roh jahat atau akibat dosa berat yang dilakukan.
Sayangnya, di zaman modern seperti sekarang, masih ada juga yang meyakini hal itu. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya stigma dan label negatif yang disandang penderita gangguan mental.
Nah mengutip dari laman Medical News Today, berikut 3 fakta soal kesehatan mental yang kamu harus tahu!
1. Masalah kesehatan mental sering terjadi
Selama ini banyak orang yang beranggapan masalah kesehatan mental hanya diderita sebagian orang.
Padahal sejak sebelum pandemi COVID-19, pernyataan di atas tidak benar. Sebab pada tahun 2001 saja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan ada 1 dari 4 orang di dunia yang akan terpengaruh oleh gangguan mental atau neurologis pada suatu saat dalam hidup mereka.
Faktanya saat ini ada 450 juta orang mengalami kondisi seperti itu. Adapu salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum diderita banyak orang adalah depresi.
Kasus ini mempengaruhi lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia. Bahkan sebuah studi dari Amerika menyimpulkan bahwa jumlah orang dewasa yang mengalami depresi meningkat tiga kali lipat selama pandemi.
2. Orang dengan masalah kesehatan mental bisa bekerja
Mitos yang paling santer terdengar soal masalah kesehatan mental ialah bahwa penderitanya tidak bisa bekerja dan tidak layak diberi pekerjaan. Pdahal hal Ini sepenuhnya salah.
Memang benar bahwa seseorang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental yang sangat parah mungkin tidak dapat melakukan pekerjaan secara teratur.
