Kehadiran COVID-22 Bisa Jadi Memang Ada, Tetapi Nggak Sesimpel Itu!

- Senin, 30 Agustus 2021 | 14:21 WIB
Ilustrasi (Photo by cottonbro from Pexels)
Ilustrasi (Photo by cottonbro from Pexels)

Belakangan viral penyebutan COVID-22 yang bikin geger. Disebutkan oleh Profesor imunologi Sai Reddy bahwa virus COVID-22 adalah gabungan antara varian Corona Delta, Beta, dan Gamma yang membentuk strain baru.

"COVID-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita lihat sekarang. Jika varian seperti itu muncul, kita harus mengenalinya sedini mungkin dan produsen vaksin harus mengadaptasi vaksin dengan cepat," ujar Prof Reddy yang dikutip dari The Sun, Selasa (24/8/2021).

Ia mengatakan bahwa varian Delta memang sangat menular tetapi tak bisa 'kabur' dari sistem kekebalan. Berbeda dengan varian Beta yang bisa menurunkan efektivitas vaksin. Varian tersebutlah yang sejatinya ditakutkan oleh Prof Reddy.

"Ini adalah fase pandemi berikutnya ketika Beta atau Gamma menjadi lebih menular atau Delta mengembangkan mutasi pelarian. Itu akan menjadi masalah besar untuk tahun mendatang," jelasnya.

Kendati demikian, hal tersebut langsung dibantah oleh CDC. Mereka mengatakan bahwa tak ada istilah COVID-22.

"Tidak ada yang namanya COVID-22," ujar dr Stuart Ray, wakil ketua kedokteran untuk integritas data dan analitik di Johns Hopkins Medicine.

"Sejauh ini, kami tidak memiliki varian yang benar-benar naik ke level yang akan menggantikan Delta. Tetapi ada banyak pengawasan di banyak tempat untuk memastikan bahwa kita tidak melewatkan sesuatu seperti itu datang," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X