Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mulai mempertimbangkan pemberhentian pembelajaran tatap muka (PTM) dan memikirkan opsi lanjutan pembelajaran jarak jauh atau online.
Hal ini dikarenakan makin merebaknya penyakit menular hepatitis akut misterius yang kini telah menjangkiti 21 orang warga Jakarta.
"PTM ini masih kami pelajari apakah akan kembali ke online, kita akan lihat nanti," tutur Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Kamis (12/5/2022).
Kendati demikian, mantan Anggota DPR RI ini belum bisa memastikan keputusan untuk mengambil kebijakan tersebut. Sebab masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Wagub DKI Ungkap Kondisi Terkini 21 Orang yang Terpapar Hepatitis Akut Misterius
Namun, Riza menyebut hepatitis akut misterius tersebut telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai kejadian luar biasa atau KLB.
"Memang kasus ini menurut WHO sudah menjadi KLB, kejadian luar biasa. Itu sudah dari WHO sendori, nanto kami di Jakarta menunggu kebijakan pemerintah pusat," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merincikan temuan 21 kasus hepatitis akut misterius yang menimpa warganya. Ia menyebutkan 14 orang diantaranya merupakan anak-anak.
Belasan anak-anak itu berusia di bawah 16 tahun, dan termasuk 3 orang meninggal beberapa waktu lalu. Sedangkan 7 orang lainnya adalah berusia di atas 16 tahun.
