Berdasarkan laporan dalam jurnal JAMA Cardiology, di mana satu dari lima pasien yang sembuh dari infeksi virus corona di Wuhan mengalami kerusakan jantung.
Belum diketahui pasti penyebab dari kondisi ini. Beberapa para ahli pun memikirkan kemungkinan yang terjadi, mulai dari infeksi corona menyebabkan jantung kekurangan oksigen, virus menyerang langsung sel jantung, hingga reaksi imun tubuh yang berlebihan merusak jantung.
"Yang kita tahu Corona ini bukan satu-satunya virus yang bisa berdampak pada jantung," kata Dr Mohammad Madjid dari University of Texas Health Science Center seperti dikutip dari Live Science.
Sebelumnya ada studi menemukan bahwa infeksi virus influenza atau flu juga meningkatkan risiko sakit jantung sampai enam kali lipat.
Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk mengalirkan oksigen akibat ada penurunan fungsi paru-paru. Hal ini juga diduga terjadi pada kasus infeksi virus corona.
Namun menurut Dr Erin Michos dari departemen kardiologi Johns Hopkins School of Medicine mengatakan bahwa kerusakan jantung umumnya terjadi pada kasus pasien yang mengalami gejala berat.
"Kami melihat kasus-kasus pasien yang tidak memiliki penyakit jantung, mengalami kerusakan jantung," kata Dr Erin.
