Kematian Pasien Virus Corona pada Ras Kulit Hitam Meledak, Ini Tanggapan Donald Trump 

- Kamis, 9 April 2020 | 15:06 WIB
Donald Trum (PEXELS)
Donald Trum (PEXELS)

Angka kematian ras kulit hitam akibat virus corona di Amerika Serikat meledak. Centers for Disease Control (CDC) mendesak Amerika untuk memberikan akses lebih pada pasien tersebut.

Permintaan itu dikeluarkan langsung Direktur CDC, Robert Redfield, Selasa (7/4). Meski Presiden Donald Trump sudah menyuarakan tak membedakan pasien, namun pada kasus ras kulit hitam diduga ada kesenjangan.

Menurut pejabat kesehatan kota, orang kulit hitam dan hispanik di New York sekarat pada tingkat yang tidak proporsional, dan data yang dikumpulkan oleh Washington Post menunjukkan orang kulit hitam Amerika mati dengan tingkat yang lebih tinggi.

Misalnya di Cook County, Illinois, ada 23 persen populasi berkulit hitam, sekira 70 persen pasien Covid-19 yang meninggal adalah warga kulit hitam.

“Kami telah mengetahui, secara harfiah, bahwa penyakit seperti diabetes, hipertensi, obesitas, dan asma secara tidak proporsional menimpa populasi minoritas, terutama orang Afrika-Amerika. Kondisi tersebut memperburuk masalah bagi pasien dengan infeksi yang kritis,” Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular Amerika Serikat, sebagaimana dilansir Gizmodo, Kamis (9/4/2020).

CDC sebelumnya merilis data tentang pasien covid-19 di seluruh kelompok umur, informasi yang dianggap penting sejak awal. Sebagai contoh, hal ini berkontribusi pada pengetahuan bahwa virus tidak hanya membunuh pasien yang lebih tua, tetapi juga yang lebih muda. Namun, data tentang ras dan etnis pasien dilaporkan jauh lebih sulit untuk dilacak.

-
Perawatan pasien covid-19 (Gizmodo)

Departemen kesehatan masyarakat menyerahkan laporan kasus ke CDC menggunakan formulir standar yang meminta informasi seperti jenis kelamin, ras, dan etnis, serta kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Tetapi data itu seringkali bersifat sementara dan diperbarui dari waktu ke waktu. Laporan kasus awal sering hilang data penting, termasuk ras dan etnis.

"Ketika Covid-19 menyebar ke lebih banyak komunitas Amerika, lembaga pemerintah dan peneliti akademis dan industri bekerja keras untuk memahami kedalaman dan luasnya pandemi dan dampaknya pada kesehatan dan kesejahteraan orang Amerika," tulis seorang anggota parlemen.

"Untuk tujuan ini, penting untuk mendokumentasikan jika kelompok-kelompok tertentu di Amerika Serikat berisiko lebih besar terhadap virus dan dicari tahu alasannya," tambah dia.

Surat permintaan itu kini sudah ditandatangani oleh Senator Amy Klobuchar, Richard Blumenthal, Dianne Feinstein, Kamala Harris, dan Cory Booker, di antara 10 anggota parlemen lainnya.

“Walaupun pandemi virus corona adalah krisis ekonomi dan kesehatan masyarakat di setiap negara, saya marah dengan laporan infeksi yang lebih tinggi dan tingkat kematian di antara komunitas minoritas,” kata Klobuchar, seorang anggota parlemen.

“Itulah mengapa saya bergabung dengan rekan-rekan saya dalam mendesak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit untuk mengumpulkan data demografis sehingga kami dapat mengidentifikasi dan melacak faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan kesehatan dan ketidaksetaraan selama krisis kesehatan publik ini dan memastikan sumber daya vital disediakan bagi mereka yang paling membutuhkan," ungkapnya.

Ditekan tentang mengapa komunitas kulit hitam paling terdampak, Presiden Donald Trump mengakui bahwa ia tidak memiliki jawaban pasti terkait kondisi tersebut.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X