PDPI Sebut Rokok Elektrik dengan Cairan Herbal Tetap Berbahaya

- Rabu, 27 November 2019 | 10:48 WIB
ilustrasi/unsplash
ilustrasi/unsplash

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Agus Dwi Susanto, mengatakan rokok elektrik yang menggunakan cairan herbal tetap berbahaya dari proses pemanasan yang terjadi.

Ia menuturkan, meski cairan tidak mengandung zat kimia namun tetap saja terjadi proses pemanasan. Dalam proses ini bisa timbul zat-berbahaya dan beracun lain yang berdampak buruk bagi tubuh.

-
FOTO ANTARA/Katriana

"Salah satu yang berbahaya dari rokok elektrik adalah cairan yang dipanaskan. Kalau yang tidak herbal kandungannya adalah nikotin, yang kedua adalah bahan toksik lainnya yang bisa timbul dari proses pemanasan," katanya di Jakarta, Selasa (25/11).

Dari sejumlah penelitian, rokok elektrik mengandung nikotin, bahan karsinogen yang bisa menyebabkan kanker seperti propylene glycol, gliserol, formaldehid nitrosamin. Tak hanya itu, rokok elektrik juga mengandung bahan toksik lain seperti logam, silikat, dan nanopartikel.

Menurutnya, asap dari proses pemanasan rokok elektrik tersebut berbahaya terhadap kesehatan paru bila terhirup setiap hari.

-
ilustrasi/unsplash

Agus menambahkan kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), di China banyak dialami oleh kaum perempuan. Ini dikarenakan, sejak dahulu kaum perempuan di China memasak dengan kayu dan menghirup asapnya setiap hari.

"Kayu bakar itu kan herbal, bahan alami, tapi ketika dibakar asapnya terhirup jadi berbahaya," kata Agus.

Namun, sampai saat ini faktor risiko paling tinggi dari PPOK adalah merokok, baru kemudian dikarenakan polusi udara kendaraan, asap pabrik dan debu di situs konstruksi, dan polusi di lingkungan rumah seperti asap dari kayu bakar.

Apabila polusi tersebut sering terhirup, potensi seseorang terkena PPOK semakin meningkat.

"Biasanya gejala PPOK baru muncul dalam kurun 20-30 tahun seorang perokok atau 40-50 tahun bagi orang yang terpajan polusi udara lain yang tidak lebih sering dari rokok," kata Agus.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X