Belakangan ini kebijakan ekspor benih lobster tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Salah satunya karena harga ekspor benih lobster yang terbilang murah padahal kualitasnya tinggi. Hal itu dinilai bisa merugikan Indonesia.
Terlepas dari hal polemik kebijakan ekspor benih lobster, hidangan laut yang satu ini merupakan favorit banyak orang khususnya pencinta seafood. Lobster memiliki daging yang tebal dan empuk serta cita rasa manis. Oleh karenanya olahan lobster serinf kali diburu meskipun harganya mahal.
Selain dari rasanya yang lezat, lobster juga mengandung nilai gizi yang tinggi. Menurut spesialis gizi klinik, dr Eva Kurniawati SpGK, dalam 145 gram lobster terkandung129 kalori energi, 27,5 gram protein, dan 1,25 gram lemak. Lobster juga mengandung mineral seperti selenium, fosfor, kalsium, seng, dan vitamin B12.
Kadar kolesterol pada lobster terbilang cukup rendah sekira 70-85 gram. Tak hanya itu, lobster juga merupakan salah satu sumber lemak omega 3. Seperti yang diketahui, asam lemak omega 3 termasuk lemak esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan atau suplemen.
"Jadi sebenarnya lobster merupakan salah satu bahan makanan yang rendah kalori dan rendah kolesterol. Selain itu, lobster juga sumber protein yang baik," ujar dr Eva kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (9/7/2020).
Namun tentunya untuk mendapatkan manfaat nilai gizi dari lobster, cara pengolahannya harus tepat. Dikatakan oleh dr Eva, cara tepat untuk mengolah lobster agar berdampak baik bagi kesehatan adalah direbus, dikukus, atau dipanggang. Hindari mengolah lobster dengan cara menambahkan butter atau digoreng (deep fried).
"Jangan lupa juga menambahkan sayur saat mengonsumsi lobster," pungkas dr Eva.
Artikel Menarik Lainnya:
- Curhat Pemilik Bakso Lobster Viral: Disabotase Partner
- Ingin Punya Kebun Sayur Sendiri di Rumah? Berikut Tipsnya
- Berburu Lobster Terenak di Jakarta dengan Harga Murah