Kipahit atau tanaman yang memiliki nama latin Thitonia diversifolia ini diberbagai daerah memiliki nama yang berbeda – beda antara lain Rondo Semoyo, Kipahit, Paitan, dan Kembang Bulan.
Tanaman ini tumbuh liar di kebun dan tepi sungai selama tempatnya terpapar sinar matahari langsung dan terang.
Bunga Kipahit yang Serupa dengan Bunga Matahari
Bunga yang dimilikinya sangat indah menyerupai bunga matahari. Maka itu tanaman kipahit sering disebut juga bunga matahari liar atau bunga matahari semak.
Kelopaknya berwarna kuning cerah, serta putik dan benang sari menyerupai bunga matahari.
Siapa sangka, Kipahit memiliki banyak manfaat. Diantaranya menstabilkan tekanan darah, mengobati diabetes, mengontrol gula darah, mengontrol kolesterol, antimalaria, radang tenggorokan bahkan anti kanker.
Untuk pertanian pun tanaman Kipahit bermanfaat sebagai pestisida nabati.
Studi penelitian dilakukan di Department of Physiology and Biochemistry, University of Ilorin, P.M.B. 1515, Ilorin, Nigeria dan Department of Physiology, College of Medicine, University of Ibadan, Ibadan, Nigeria 2003 yaitu Studi tentang anti inflamasi dan anelgesik pada tanaman Thitonia diversifolia ekstrak daunnya.
Tumbuhan ini mempunyai kandungan alkoid yang bersifat bakterisida. Dapat mengoksidasi kulit sel bakteri dengan kandungannya C22 H30 O6 (Picrassane quassioniod).
Jadi tak heran jika kandungan dalam Kipahit mampu menanggulangi parasit dan jamur.
Menariknya, tanaman ini juga bebas hama, seperti ulat dan jamur. Itu semua karena di dalam tanaman ini memiliki senyawa – senyawa yang gak disukasi serangga lainnya.
Menurut testimoni dan para ahli, untuk mengobati gatal , kudis, bisa menggunakan air rebusan daun Kipahit ini.
Lalu daunnya juga digunakan untuk menggosok bagian yang gatal. Setelah itu biasanya gatal nya cepat kering , dan lebih cepat sembuh.
Sedangkan untuk mengatasi gula darah yaitu dengan merebus 10 lembar daun Kipahit lalu rebus dengan 4 gelas, sampai susut menjadi 1 gelas.
Minumlah 3x sehari air rebusan tersebut. Jika dirasa sudah membaik maka diturunkan sekali sehari.
