COVID-19 Berangsur Membaik, Pakar Imbau RI Jangan Cepat-cepat Akhiri Status Pandemi

- Jumat, 2 Desember 2022 | 11:27 WIB
Ilustrasi penyebaran covid-19. (Freepik)
Ilustrasi penyebaran covid-19. (Freepik)

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut puncak kasus Omicron XBB sudah terlewati. Ke depannya, kasus COVID-19 akan mengalami penurunan dan berangsur membaik.

Meski demikian, Epidemiolog sekaligus Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global dari Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, berharap pemerintah Indonesia jangan terburu-buru dalam mengakhiri status pandemi COVID-19.

Sebab, mengakhiri status pandemi COVID-19 tersebut bisa saja tercapai, jika jumlah kasus positif tidak mengalami lonjakan.

"Sangat mungkin terjadi kenaikkan hingga Januari 2023, karena saat ini gelombang yang terjadi disebabkan lebih dari satu subvarian," ucap Dicky kepada Indozone, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga: Update COVID-19! Kasus Harian Hari Ini Bertambah 4.977 Orang, Meninggal 54

Sebagai upaya pencegahan, Dicky mengimbau agar pemerintah terlebih dahulu memastikan kecukupan vaksin dan booster  COVID-19 di berbagai daerah. Sebab, cakupan vaksinasi masih terbilang rendah.

"Sampai sekarang capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama hanya 87,5 persen dan vaksinasi dosis kedua 73,41 persen. Masyarakat yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster baru 28,21 persen, yang mana masih jauh dari target vaksinasi untuk mengakhiri status pandemi," katanya.

Berdasarkan prediksi tersebut, Dicky mengimbau agar masyarakat luas segera menerima vaksin lengkap dan booster bagi yang memenuhi syarat. Diharapkan kedepannya, tidak hanya kelompok lansia, tapi seluruh lapisan masyarakat sudah bisa menerima vaksin booster kedua.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X