Viral Balita Obesitas 27 Kg di Bekasi, Dokter Gizi Soroti Pola Makan Keluarga

- Kamis, 2 Maret 2023 | 15:25 WIB
Ibunda Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) Pitriah mengajak anaknya bermain (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)
Ibunda Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) Pitriah mengajak anaknya bermain (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Beberapa waktu belakangan ini, balita bernama Muhammad Kenzi Alvaro berusia 16 bulan yang memiliki bobot 27 kilogram asal Bekasi tengah disorot media.

Terkait dengan ini, dr Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM mengungkapkan, obesitas yang terjadi pada balita bisa terjadi karena berbagai macam faktor, bukan hanya asupan makanan.

Salah satunya, tingkat pemahaman atau edukasi orang tua, keluarga, dan lingkungan yang dinilai masih rendah terkait pola hidup sehat anak.

Baca juga: Orangtua Balita Obesitas Sulit Cari Popok Ukuran XXXL, Pemkab Bekasi Gercep Beri Bantuan

"Edukasi, yang memberikan informasi harus jelas. Kemudian pola makan orang tua juga membawa banyak faktor," jelas dr Marya saat menghadiri acara di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023).

"Kemudian bisa entah dari ekonomi, pendudukan orang tua juga bisa, atau pengaruh dari lingkungan," sambungnya.

-
Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) bersama ibunya di kediaman mereka, Jalan Manunggal 5, Kampung Tambun Permata, Bekasi (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Tidak hanya dari segi ayah dan ibu, keluarga pendamping seperti kakek, nenek, om dan tante juga mempengaruhi pola hidup anak.

Baca juga: Khawatir Ada Penyakit Lain, Balita Obesitas di Bekasi Dirujuk ke RSCM Jakarta

"Kalau orang Indonesia banyak faktor. Contoh kakek, om, tante, memang berpotensi besar mempengaruhi," kata dr Marya.

Oleh sebab itu, dr Marya mengimbau para orang tua meningkatkan edukasi serta pemahaman terkait asupan gizi dan kesehatan anak. Jika informasi yang diterima kurang baik, akan berujung pada kesalahan pemberian nutrisi yang berdampak panjang pada anak.

"Jika informasi salah disampaikan dan salah dipahami, asupan nutrisinya bisa bermasalah. Misalnya, kebanyakan energinya dari karbohidrat, atau minyak. Tapi kita juga harus melihat faktor lain, selain daya pemahamannya atau juga karena ada faktor ekonomi, dan lingkungan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X