Dugaan kasus cacar monyet di Indonesia membuat masyarakat khawatir karena penyakit baru yang ditularkan dari virus monkeypox tersebut menyebar luas di Indonesia. Bahkan telah disebutkan ada sebagain orang yang rentan tertular virus ini. Siapa saja mereka?
Baca juga: Waspada Cacar Monyet Udah Masuk RI, Tandai Gejala Khasnya: Ada Benjolan & Demam Tinggi
Dilansir Mint, Dr Rajiv Dang, direktur senior dan HOD of Internal Medicine and Medical Director di Max Hospital di Gurugram India mengatakan bahwa cacar monyet bukanlah penyakit yang ditularkan melalui udara, sehingga tidak dapat menyebar melalui udara.
Dia menjelaskan, virus cacar monyet daat menyebar secara langsung melalui kontak dengan orang, hewan, atau bahan yang terinfeksi virus.
Kontak dekat dengan ruam menular, lesi, cairan tubuh, tetesan/sekresi pernapasan.
Penyakit cacar monyet lebih rentan terhadap kelompok usia 0 sampai 2 tahun dan populasi geriatri yakni mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Selain itu, mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti yang menjalani hemodialisis, menjalani transplantasi ginjal, dalam pengobatan untuk gangguan auto imun, pasien jantung sangat rentan terhadap infeksi cacar monyet.
Anak-anak lebih mungkin menderita dalam kasus yang parah. Hasil yang lebih buruk dapat diakibatkan oleh defisiensi imun yang mendasarinya.
Meskipun vaksinasi cacar memberikan perlindungan di masa lalu, pemberantasan cacar dapat membuat orang di bawah usia 40 hingga 50 tahun lebih rentan terhadap cacar monyet.
Ya, masyarakat diminta untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet di Indonesia, pemerintah mulai memperketat akses masuk ke Indonesia bagi seluruh pelancong baik lokal maupun mancanegara.
Cacar monyet sendiri sudah berstatus sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah menyebar di lebih dari 75 negara.
Empat kematian telah dikonfirmasi secara global, belum lama ini India melaporkan satu kasus kematian akibat cacar monyet dan ini merupakan kasus pertama di Asia.
