Dear Ayah Bunda! Jangan Khawatir, Bayi Prematur Tetap Bisa Tumbuh dengan Baik Kok

- Jumat, 18 November 2022 | 11:07 WIB
Ilustrasi ayah dan bunda sedang menjaga bayi prematurnya. (Freepik)
Ilustrasi ayah dan bunda sedang menjaga bayi prematurnya. (Freepik)

Anak yang lahir sebelum tanggal perkiraan atau kurang dari 37 minggu, disebut sebagai bayi prematur. Umumnya, orang tua merasa khawatir dengan kondisi anak yang lahir tidak tepat pada waktu perkiraan.

Mulai dari khawatir kondisi anaknya dapat mengalami keterlambatan perkembangan, termasuk dalam berbicara dan berbahasa. Lalu masalah emosi sosial, misalnya kurang konsentrasi, fokus kurang, tidak bisa diam, dan lain-lain.

Tapi, ayah bunda enggak usah terlalu overthingking menghadapi masalah ini. Menurut Dokter spesialis anak konsultan neonatalogi Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswarmo, Sp.A(K), bayi yang lahir prematur tetap dapat tumbuh dengan baik.

“Memang bayi prematur jelas tidak sama dengan bayi cukup bulan. Ibu jangan kecil hati. Bayi prematur ini bisa tumbuh baik,” ucap dokter yang merupakan Guru Besar FKUI itu dikutip dari Antara, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: 5 Kondisi Buruk yang Dialami Orangtua saat Anak Lahir Prematur, Waspadai!

Bertepatan dengan momen Hari Prematur Sedunia (World Prematurity Day) yang diperingati setiap 17 November, Rina mengingatkan, bayi prematur harus bangkit dan pertumbuhannya tidak boleh tertinggal.

Hal itu tentu saja menjadi bagian dari pembentukan sumber daya manusia yang unggul, baik di Indonesia maupun di dunia.

Nah, untuk mencapai pertumbuhan yang normal, kata Rina, perjalanan yang harus dilalui ayah dan bunda memang akan lebih berat. Selain memantau pertumbuhan, Rina juga mengingatkan, pemantauan terhadap perkembangan anak juga tidak kalah pentingnya.

-
Ilustrasi bayi prematur. (Freepik)

Beberapa hal yang harus dinilai dan diperhatikan orang tua dalam memantau kondisi bayi lahir prematur secara rutin antara lain, memastikan kesehatan fisik secara umum apakah ada kelainan atau tidak.

Baca Juga: Bayi Prematur Beresiko Buta, Ini Langkah Waspada yang Bisa Dilakukan

Lalu, orang tua juga harus memantau fungsi kognitif pada anak, serta memantau kesehatan mental pada anak.

“Setiap milestone, setiap usia itu mempunyai kekhususan sendiri-sendiri, di mana dia harus dinilai. Sebenarnya anak itu harus dipantau sampai usia dewasa yaitu 18 tahun. Pada bayi prematur, dia adalah high risk baby itu jauh lebih ketat,” kata Rina.

Setelah perawatan di rumah sakit selesai, orang tua dianjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat bayi selama di PICU. Kemudian, disarankan pula untuk berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medis, psikiater, dan neurolog atau ahli saraf.

“Itu di awal-awal akan dilihat apakah ini (kondisi anak) sudah cukup baik,” ujar Rina.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X