Waduh! Vaksin COVID-19 Dinilai Lebih Efektif untuk Orang Gemuk daripada Kurus

- Minggu, 3 Juli 2022 | 12:15 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Freepik)

Vaksin COVID-19 menurut sebuah studi dinilai lebih efektif untuk mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dan berat badan yang sehat, tapi sedikit menurun untuk mereka yang kurus, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology.

Para penelitian dari Universitas Oxford membandingkan risiko penyakit parah pada orang yang divaksinasi dengan yang tidak divaksinasi setidaknya 14 hari setelah dosis kedua.

Sementara secara keseluruhan temuan menunjukkan vaksin COVID-19 sangat mengurangi jumlah kasus penyakit parah untuk semua orang terlepas dari ukuran tubuh mereka, hanya saja efek vaksin sedikit lebih rendah pada orang kurus.

Orang kurus yang sudah divaksin memiliki sekitar setengah kemungkinan dirawat di rumah sakit atau meninggal dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi dengan BMI yang sama.

Dilansir India TV, menurut peneliti, hal tersebut terjadi mungkin karena orang kurus juga paling kecil kemungkinannya untuk divaksinasi. Hal ini juga mencerminkan respon imun yang berkurang sebagai konsekuensi dari kelemahan atau kondisi lain yang terkait dengan berat badan rendah.

Baca juga: Ditemukan Enzim dari Pankreas Babi, MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 Covovax India Haram

Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara BMI dan respon imun, kata para peneliti.

Sebaliknya, orang-orang dalam kelompok BMI sehat dan tinggi yang divaksinasi sekitar 70 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit daripada orang yang tidak divaksinasi. Orang dengan BMI yang sehat atau lebih tinggi juga sekitar dua pertiga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal daripada mereka yang tidak divaksinasi.

"Temuan kami memberikan bukti lebih lanjut bahwa vaksin COVID-19 menyelamatkan nyawa orang-orang dari semua berat badan. Hasil kami memberikan kepastian kepada orang-orang dengan obesitas bahwa vaksin COVID-19 sama efektifnya untuk mereka dengan orang dengan BMI lebih rendah, dan vaksinasi itu secara substansial mengurangi risiko penyakit parah jika mereka terinfeksi COVID-19," kata penulis utama Dr Carmen Piernas dari Nuffield Department of Primary Care Health Sciences, di Oxford.

Penelitian tersebut melibatkan 9.171.524 pasien yang berusia di atas 18 tahun, memiliki data BMI, dan sebelumnya tidak terinfeksi SARS-CoV-2 dari 8 Desember 2020 hingga 17 November 2021. Orang-orang dikelompokkan berdasarkan BMI mereka.

Sementara mereka yang memiliki BMI rendah secara signifikan berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah setelah dua dosis vaksin, dibandingkan dengan BMI yang sehat.

Misalnya, BMI 17 dikaitkan dengan peningkatan 50 persen risiko rawat inap dibandingkan dengan BMI sehat 23, dan BMI sangat tinggi 44 memiliki risiko rawat inap tiga kali lipat dibandingkan dengan BMI sehat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X