Menkes Prediksi Puncak Kenaikan Kasus COVID-19 Terjadi Desember 2022

- Rabu, 9 November 2022 | 12:51 WIB
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)

Beberapa subvarian terbaru Omicron rupanya sudah masuk di Indonesia. Hal itu membuat tren kasus COVID-19 mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin bahkan memprediksi, puncak kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia akan terjadi pada Desember mendatang. Mengingat, momen itu bertepatan dengan libur Hari Natal dan Tahun Baru 2022/2023.

"Dugaan kami, karena ini mulai terjadi (peningkatan, red.), mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai. Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023 puncaknya bisa kita lihat," ucap Menkes Budi, dikutip dari Antara, Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Diduga Jadi Penyebab Lonjakan COVID-19 di Indonesia, Ini Gejala Omicron BQ.1

Ia mengatakan, subvarian terbaru Omicron penyebab kenaikan gelombang COVID-19 di dunia saat ini adalah BA.2.75 yang terbanyak terjadi di India. Lalui subvarian XBB paling banyak di Singapura, dan BQ.1 yang dominan di Eropa serta Amerika Serikat.

"Contohnya, subvarian XBB sempat membawa kasus per hari sampai 8.500 di Singapura. Sebagai perbandingan di Indonesia sekarang, sekitar 5.000-an kasus," katanya.

-
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Subvarian XBB yang diamati di Singapura, kata Budi, punya ciri peningkatan kasus yang cepat. Tapi, tren penurunan angka kasusnya cepat bila dibandingkan dengan subvarian Omicron lainnya.

Baca Juga: COVID-19 Kembali Naik, Perlukah Masyarakat Suntik Vaksin Booster Kedua?

"Sekarang Singapura sudah turun kembali kasusnya di bawah 4.000-an, dan puncaknya lebih rendah dari BA.4 dan BA.5," tutur Menkes Budi.

Menurut Menkes Budi, ciri selanjutnya dari XBB yakni, puncak kasus diperkirakan mendekati situasi subvarian BA.4 dan BA.5, tetapi di bawah situasi puncak BA.1 atau BA.2.

Dominasi kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 terjadi di Indonesia pada Januari dan Februari 2022, sedangkan BA.4 dan BA.5 terjadi pada Juli dan Agustus 2022.

"Jadi memang siklusnya terjadi setiap enam bulanan sekali. XBB ini mirip dengan BA.4 dan BA.5 tapi di bawah BA.1 dan BA.2," imbuh Menkes Budi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X