Sebanyak 50% bayi dengan usia di bawah 12 bulan mengalami dermatitis popok. Ini artinya, 1 dari 2 bayi mengalami masalah ruam popok.
Dokter Spesialis Anak dr. S.T Andreas Christian Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A, menjelaskan, dermatitis popok dapat dicegah dengan manajemen yang baik dari orangtua. Selain menjaga kebersihan kulit, menghindari zat yang bersifat iritan.
"Ibu juga perlu memperhatikan penggunaan popok sehari-hari si kecil. Apalagi, kulit pada area popok si kecil merupakan daerah yang lebih lembap," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima INDOZONE.
Baca Juga: Ini Loh Pilihan Popok Terbaik Anti Ruam Favorit Para Moms
Kalau kondisinya kulit lembap, ungkap dr Andreas, bakteri dan jamur bisa gampang berkembang. Makanya ukuran, waktu penggunaan, serta kualitas popok menjadi hal yang harus selalu diperhatikan untuk mencegah terjadinya dermatitis popok pada si kecil.
Moms harus tahu nih, kalau bayi kena dermatitis popok, kulit akan mengalami kemerahan, ruam, bahkan dapat mengelupas pada bagian paha, selangkangan, pinggang dan pantat si kecil. Jika tidak dirawat dengan tepat, maka dapat mengakibatkan infeksi.
Sementara itu, Kay, salah satu Ibu dari Yogyakarta yang turut mengantre dalam acara Roadshow MAKUKU sangat penasaran dengan teknologi SAP diapers. Ia juga banyak dapat edukasi pemilihan popok sepanjang acara.
"Diapers ini lebih banyak menyerap cairan dan menguncinya sehingga menjadi popok anti gumpal dan anti bocor. Acara ini juga cocok buat new mom," tambah dia.
Branding Director MAKUKU Indonesia, Lucky Zheng juga berbagi tips memilih popok. Pertama kali, memilih ukuran popok harus sesuai dengan berat si kecil.
Baca Juga: 4 Tips Pilih Popok Bayi yang Gak Gembung dan Cepat Ruam Nih Moms
"Kemudian memilih popok tanpa tambahan pulp pada bagian inti strukturnya, sehingga tidak menyebabkan gumpalan ketika si kecil bergerak aktif," ucapnya.
Meskipun popoknya tipis, pastikan daya serapnya tinggi, lalu pH kulit normal, yaitu di antara 5,5 amannya.