Bahaya Cedera Bahu Akibat Olahraga, Dokter: Jangan Dibawa ke Tukang Urut!

- Rabu, 30 November 2022 | 20:15 WIB
Ilustrasi wanita mengalami cedera bahu. (Freepik)
Ilustrasi wanita mengalami cedera bahu. (Freepik)

Olahraga seperti bermain tenis, baseball, bola voli, dan olahraga serupa memang menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk membuat tubuh tetap bugar dan fit. Namun, banyak risiko yang akan kamu hadapi jika tidak berhati-hati, salah satunya adalah cedera bahu.

Pasalnya, risiko terbesar ketika mengalami cedera bahu yang didiamkan tanpa penanganan yang tepat bisa menyebabkan robek pada otot, loh!

dr.Grace Joselini Corlesa MMRS Sp.KO yang terhimpun dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, mengimbau akan pentingnya untuk sesegera mungkin memeriksakan ke dokter ketika mengalami cedera bahu tak kunjung usai setelah melakukan olahraga tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma Vaksin COVID-19, Ini yang Bikin Angka Kematian Indonesia Tertinggi di Dunia

“Sebisa mungkin jangan diabaikan. Semakin cepat didiagnosis, semakin cepat pula tingkat kepulihan,” ungkap dr.Grace dalam RSPI Media Discussion di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (30/11/22).

-
dr.Grace Joselini Corlesa MMRS Sp.KO dalam RSPI Media Discussion di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (30/11/22) (INDOZONE/Nandya)

dr.Grace juga mengingatkan agar sebisa mungkin tidak menyembuhkan bahu yang cedera ke tukang urut, melainkan datang dan memeriksakan bahu yang cedera ke rumah sakit.

“Jangan dibawa ke tukang urut, tapi dibawa ke rumah sakit. Kalau udah ada yang bengkak, memar dan belum sempat ke rumah sakit, segera diistirahatkan, gunakan es di bahu kurang lebih 10 menit, di protect dengan arm sling sambil menunggu ke RS,” jelas dr. Grace.

dr.Grace kemudian menambahkan penjelasan terkait pentingnya membawa diri dengan bahu yang cedera ke rumah sakit agar mendapat penanganan khusus dari dokter ahlinya.

Baca juga: Alasan Dokter Tidak Sarankan Minum Teh Dibarengi dengan Makan

“Di rumah sakit, dokter akan menggali riwayat terjadinya cedera baru melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kita mau diagnosa pasti dengan MRI. Selanjutnya hasilnya akan dioper ke dokter ortopedi. Jika harus dioperasi, nanti kita lakukan tindakan,” tutur dr. Grace.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X