Kasus Mingguan COVID-19 Indonesia Tertinggi di Dunia, Satgas: Kembali Waspada!

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 11:55 WIB
Seorang juru parkir menerima suntikan vaksin COVID-19. (ANTARA/Wahdi Septiawan)
Seorang juru parkir menerima suntikan vaksin COVID-19. (ANTARA/Wahdi Septiawan)

Kasus infeksi Corona di Indonesia terus melonjak. Bahkan kenaikan kasus mingguan COVID-19 di Tanah Air menjadi yang tertinggi di dunia yaitu naik 620% dalam 28 hari.

Ketua Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito menyebut saat ini ada beberapa negara di dunia yang tengah mengalami lonjakan kasus, termasuk Indonesia yang kenaikannya paling signifikan.

"Indonesia menjadi yang paling signifikan kenaikannya yaitu naik 620 persen dalam 28 hari," ujar Prof Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (1/7/2022).

Adapun negara lain seperti Bangladesh naik 500% dalam 22 hari, Inggris naik 380% dalam 23 hari, Italia naik 241% dalam 25 hari, Jerman naik 209% dalam 22%, Singapura naik 116% dalam 18 hari, Malaysia naik 49% dalam 19 hari dan Amerika Serikat (AS) naik dalam 8 hari.

Menurut Wiku, kenaikan kasus di setiap negara dapat berbeda karena karakteristik dan pola pengendalian COVID-19 di negara tersebut. Sehingga masyarakat perlu untuk kembali waspada sebab virus COVID-19 masih ada.

"Hal ini penting menjadi perhatian karena dengan meningkatnya kembali kasus pada beberapa negara tersebut, artinya kita perlu kembali waspada dan ini membuktikan COVID-19 masih ada," sambungnya.

Wiku menambahkan, selama 2 hari berturut- turut kasus harian di Indonesia terus berada di atas angka 2.000 kasus. Meski angka tersebut terbilang tidak besar dibandingkan dengan angka di berbagai puncak kasus yang telah dilewati sebelumnya, namun tetap terus ditekan.

Baca juga: Kasus COVID-19 Kembali Naik, Wapres Ma'ruf Minta Prokes Diperketat: Masker Dipakai Lagi!

Sebab berkaca pada kasus per bulan di tahun 2021, di bulan Mei hingga Juni terjadi kenaikan kasus COVID-19 sebesar lebih dari 200.000 kasus, yaitu dari 153.000 menjadi 356.000 kasus selama 2 bulan.

“Angka ini mencapai puncak di bulan Juli 2021 sebesar total penambahan lebih dari satu juta kasus selama bulan Juli 2021,” ungkapnya.

Karenanya Wiku mengingatkan tahun lalu kasus positif COVID-19 baru mengalami penurunan setelah 3 bulan. Kenaikan kasus COVID-19 terjadi pasca Idulfitri dan Iduladha serta diperkuat periode libur anak sekolah.

Namun, kabar baiknya angka periode bulan bulan yang sama terbilang jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

“Jika di tahun lalu mencapai 350.000 kasus dalam satu bulan, di tahun ini di bulan Juni hanya sebesar 31.000 kasus per bulan. Angka di bulan lalu, yaitu bulan Mei bahkan lebih kecil lagi yaitu hanya 8.000 kasus bulanan,” beber Wiku. 
 

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X