Ribuan Anak Indonesia Banyak yang Mengidap Kanker, Ternyata Ini Masalahnya

- Minggu, 5 Februari 2023 | 13:00 WIB
Alfeandra Dewangga, bocah pengidap kanker pada batang otak di Bogor. (Berbuatbaik.id)
Alfeandra Dewangga, bocah pengidap kanker pada batang otak di Bogor. (Berbuatbaik.id)

Ketua Unit Kerja Kelompok (UKK) Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Teny Tjitra Sari, SpA(K), MPH mengatakan, ribuan anak Indonesia terdata mengidap kanker sepanjang tahun 2022.

"Ini adalah dari IDAI dari registrasi dan cukup valid, dan jumlah pasien kanker anak yang terdata di 12 RS besar di Indonesia itu hampir mencapai 2.000 anak," ujar dr Teny dalam webinar peringatan Hari Kanker Dunia, Minggu (5/2/2023).

Selanjutnya, dr Teny mengatakan terdapat banyak tantangan yang terjadi di Indonesia dalam pengobatan pasien kanker anak. Terutama dari sisi jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang belum memadai.

Baca juga: Bisa Terlihat Seperti Penyakit Biasa, Kenali 5 Gejala Umum Kanker Anak

-
Ilustrasi anak pengidap kanker. (Freepik)

"Dokter konsultan masih sedikit di Indonesia. Pemerintah memang mulai membantu dengan memberikan beasiswa untuk para dokter agar bisa menangani kanker, tetapi penyebarannya masih belum sesuai harapan. Akhirnya fasilitas untuk diagnostik dan terapi juga belum memadai," ungkap dr Teny.

Tak berhenti disitu, hingga saat ini ada beberapa obat kanker anak yang belum ditanggung BPJS Kesehatan. Selain itu, ada beberapa jenis obat yang belum masuk ke Indonesia.

Baca juga: 4 Jenis Buah Ini Bisa Cegah Kanker Payudara seperti yang Diidap Nunung, Apa Saja?

"Pada saat pasien kanker anak kita berikan obat yang dosisnya tinggi, rescue-nya adalah menggunakan pusat transplantasi ini, atau kita harus mengganti sel yang rusak ini dengan yang baru, itu pun di pusat transplantasi. Saat ini Indonesia belum bisa, walaupun sudah banyak teman-teman yang mencoba," jelas dr Teny.

"Mungkin tempat (pusat transplantas bisa diadakan, tetapi selama obatnya juga belum tersedia, ya susah," imbuhnya.

Dokter Teny mengatakan, registrasi kasus kanker anak di Indonesia belum maksimal. Padahal, hal tersebut bisa menjadi acuan untuk kerjasama lintas sektor.

"Seperti contohnya obat-obatan kanker agar bisa ada di Indonesia, ini kan perlu kerja sama lintas sektor atau organisasi kesehatan dunia yang mungkin bisa membantu mengadakan obat-obatan itu," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X