20 Orang Kontak Erat dengan Pasien Polio di Purwakarta, Kemenkes: Menular Lewat Tinja

- Selasa, 21 Maret 2023 | 12:56 WIB
Ilustrasi anak terkena polio (Freepik/lifeforstock)
Ilustrasi anak terkena polio (Freepik/lifeforstock)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan penelusuran terhadap 20 orang yang mengalami kontak erat dengan pasien polio anak di Purwakarta, Jawa Barat.

Kasus polio tersebut terdeteksi setelah anak mengalami demam dan dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, anak terkonfirmasi polio setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan tidak bisa berjalan sejak 2021 lalu.

Baca juga: Kemenkes Buka Suara soal Kasus Polio Muncul Lagi: Cakupan Vaksinasi Rendah

"Ketahuannya karena anaknya demam, dibawa ke rumah sakit, terus puskesmas melihat penyebab dia tidak bisa berjalan itu adalah polionya," kata dr Nadia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Anak Belum Divaksin Polio

-
Ilustrasi anak terkena polio (freepik)

Nadia menjelaskan, pasien diketahui tidak ada riwayat menerima imunisasi. Kasusnya teridentifikasi setelah keluarga membawa pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan pada 16 Februari 2023 untuk pemeriksaan swab pada tinja.

"Diambil swab tinjanya dan diperiksa hasilnya positif. Jadi ada virus polio yang bersirkulasi pada 2021-2023," katanya.

Pemeriksaan tinja dilakukan dengan metode Targeted Healthy Stools Sampling, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Polio ini menular lewat tinja atau air. Suspek lain masih periksa," imbuh dr Nadia.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Pemicu KLB Polio karena Anjloknya Cakupan Imunisasi, Menurun 50 Persen

Lebih lanjut dr Nadia menjelaskan, Indonesia sudah memasuki tahap eradikasi polio dengan target kasus harus ditekan sampai nol di seluruh daerah. Namun akibat pandemi, vaksinasi polio pada anak mengalami keterlambatan.

"Dulu cakupan imunisasi dasar lengkap 90 persen, selama berpuluh puluh tahun itu 80-90 persen. Nah, pandemi turun, enggak ada yang mencapai 70 persen," jelas dr Nadia.

"Pada 2020 kita masih aman karena herd immunity-nya masih ada, pada 2021 sudah turun, ditambah lagi ada anak baru yang lahir dan belum divaksinasi. 2022, ya, tambah turun lagi. Makanya di Aceh cukup banyak" pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X