Belakangan ramai menjadi sorotan sebuah pengakuan dari warganet di Twitter, memperlihatkan nasib seorang balita korban gagal ginjal akut imbas mengonsumsi obat sirop. Balita berinisial R itu, dikabarkan tak kunjung membaik.
R sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun dipaksa untuk pulang. Sepulang dari RSCM, orang tua R masih harus mengeluarkan biaya berobat pribadi dengan nominal cukup besar.
"Ini R, salah satu anak korban gagal ginjal akut yg saya temui akhir bulan Februari lalu. Setelah ngobrol dengan keluarga korban setidaknya orang tua anak paling kecil harus keluarin uang SETIAP HARI 200-500 ribu uang buat berobat," tulis akun Twitter @mazzini_gsp, seperti dilihat Indozone, Minggu (26/3/2023).
Ini Raihan, salah satu anak korban gagal ginjal akut yg saya temui akhir bulan Februari lalu. Setelah ngobrol dengan keluarga korba setidaknya orang tua anak paling kecil harus keluarin uang SETIAP HARI 200-500 ribu uang buat berobat.
— Mazzini (@mazzini_gsp) March 22, 2023
Gilanya lagi om padahal DPR RI sudah kasih… https://t.co/aN6m0pqeI2 pic.twitter.com/Oxh5Fq5fkz
Saat ini, kondisi R masih sulit bernapas karena paru-parunya tertutup oleh lendir. Untuk membantu pernapasan, perlu disedot dengan alat khusus setiap dua hingga tiga menit sekali.
Baca juga: Usut Kasus Gagal Ginjal Akut Anak, Polri Pastikan Obat Praxion Aman Dikonsumsi
Begitupun untuk minum susu, terpaksa harus dimasukan melalui alat yang mengalir melalui lubang lehernya.
Tanggapan Kemenkes RI
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya telah mendengar kabar tersebut. Saat ini, R memang tidak lagi dirawat di RSCM lantaran khawatir terkena penyakit lain imbas terlalu lama dirawat.
"Menurut info dari RSCM pasien dipulangkan untuk mencegah perawatan yang terlalu lama dapat menyebabkan terkena infeksi bakteri lain," jelas dr Nadia saat dihubungi Indozone, Minggu (26/3/2023).
Lebih lanjut dr Nadia juga mempertanyakan apakah balita tersebut sempat dirawat di RS lain pasca keluar dari RSCM. Menurut informasi terakhir, pasien juga belum kembali kontrol ke RSCM.
Baca juga: Berkaca dari Kasus Gagal Ginjal Akut, BPOM akan Tingkatkan Pengawasan Produksi Obat
"Mungkin kalau kita bisa ketahui di RS mana, nanti kita akan kontak RS-nya utuk memastikannya," jelas dr Nadia.
"Pasien ini belum kembali lagi ke RSCM," imbuhnya.
Sementara terkait biaya pengobatan pasien gagal ginjal akut, Kemenkes RI memastikan bahwa seluruh pengobatan pasien telah ditanggung melalui BPJS Kesehatan.