Isu yang menyebut vaksin COVID-19 untuk anak usia 6 bulan sampai 11 tahun tidak lagi ditanggung pemerintah, membuat para orangtua khawatir. Apalagi, harga vaksin yang belum ditentukan besarannya.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya tengah berproses dalam menyusun program vaksinasi gratis untuk anak usia 6 bulan sampai 11 tahun.
Baca juga: Dinkes DIY Tunggu Petunjuk Teknis Kemenkes soal Vaksinasi COVID-19 pada Balita
"Kita ada anggarannya untuk bisa melakukan vaksinasi anak secara gratis. Nanti segera akan kita proses untuk vaksinasi anak secara gratis," kata Menkes dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Menkes Budi menjelaskan, jenis vaksin yang digunakan untuk anak ialah Pfizer. Tetapi tidak menutup kemungkinan jenis vaksin lain bisa digunakan untuk anak.
"Jadi memang ini kan kita memberikan kepada anak-anak ini kan sudah ada ahlinya, ITAGI dan BPOM. Jadi selama ITAGI dan BPOM belum memberikan opini bahwa ini (vaksin) perlu diberikan, kita tidak berani memberikan karena takut," imbuh Menkes.
"Yang sekarang adanya Pfizer, jadi kita mulai dengan Pfizer terlebih dahulu. Tapi nanti kalau ada merek-merek vaksin lain yang bisa untuk anak akan kita berikan," ucapnya lagi.
Baca juga: Harga Vaksin COVID-19 Anak di Bawah 12 Tahun Diatur Pihak Swasta, Akan Berbayar?
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin corminaty children yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech. Namun jenis vaksin ini bisa diperoleh secara mandiri atau berbayar.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin tersebut belum masuk dalam program vaksin gratis pemerintah.
"Sementara bisa diakses secara mandiri karena sudah ada izin edar," katanya kepada Indozone beberapa waktu lalu.
