Gawat! Hepatitis Akut Renggut 3 Nyawa Anak di Jakarta, Bakal Jadi Pandemi Berikutnya?

- Selasa, 3 Mei 2022 | 11:15 WIB
Ilustrasi anak mengalami sakit. (freepik/a3pfamily)
Ilustrasi anak mengalami sakit. (freepik/a3pfamily)

Kabar tak sedap dari dunia kesehatan kembali muncul saat Pandemi COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.

Kali ini, penyakit yang muncul adalah hepatitis yang jenisnya masih misterius. Tiga anak di DKI Jakarta dilaporkan meninggal dunia akibat terserang penyakit ini. Ketiganya meninggal dunia hanya dalam rentang waktu dua minggu terakhir hingga 31 April 2022.

Dikutip dari Antara, tiga anak tersebut merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan berupa mual-mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang-kejang, dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis misterius ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. 

Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengimbau, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Bakal Jadi Pandemi Berikutnya?

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Kemenkes Keluarkan Surat Edaran

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Surat Edaran tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X