Jangan Salahkan Wanita yang Alami Keguguran

- Kamis, 20 Mei 2021 | 15:10 WIB
Wanita tidak boleh disalahkan karena keguguran (Pexels/Tim-Samuel).
Wanita tidak boleh disalahkan karena keguguran (Pexels/Tim-Samuel).

Menjadi seorang ibu merupakan impian hampir seluruh wanita di dunia, namun bagi mereka yang pernah mengalami keguguran, hal tersebut akan sangat sulit dilupakan.

Dunia hiburan Tanah Air dalam beberapa hari diwarnai dengan berita keguguran yang dialami artis Aurel Hermansyah yang belum lama ini menikah dengan YouTuber, Atta Halilintar. Ucapan duka dan dukungan mengalir untuk Aurel yang harus kehilangan bayi dalam kandungannya tak lama setelah mengumumkan kehamilannya.

Secara umum, kehilangan bayi yang dikandung dapat mempengaruhi fisik dan mental. Wanita sering kali memiliki perasaan sedih, marah, terisolasi, dan bersalah. 

Seringkali, wanita menyalahkan diri sendiri atas kehilangan tersebut, yang dapat menyebabkan perasaan putus asa dan depresi.

Dilansir dari The Conversation, keguguran bukanlah salah wanita karena sekitar 15% sampai 25% dari semua kehamilan yang diakui secara klinis menyebabkan keguguran. Beberapa keguguran terjadi sebelum seorang wanita menyadarinya, sehingga menyebabkan variasi yang luas dalam kejadian keguguran.

Sekitar 80% dari semua keguguran terjadi dalam trimester pertama dan sering disebabkan oleh kehilangan atau kelebihan kromosom, yang disebut aneuploidi. Kesalahan sporadis selama pembelahan kromosom dan duplikasi menyebabkan aneuploidi. 

Banyak dari kromosom abnormal tidak sesuai dengan kehidupan dan menyebabkan keguguran. Kesalahan genetik ini dianggap sporadis karena terjadi secara kebetulan dan tidak diturunkan sebagai sifat yang diwariskan dari orang tua.

Ketika kromosom ekstra terjadi, hasilnya disebut trisomi. Kelainan kromosom yang paling umum ditemukan pada kehilangan trimester pertama adalah trisomi 16. Istilah trisomi 16 menunjukkan bahwa terdapat tiga salinan kromosom 16, bukan dua salinan kromosom normal. Ini hampir selalu menyebabkan keguguran.

Baca Juga: Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi Pada Ibu Hamil

Sekitar 5% wanita akan mengalami dua kali keguguran berturut-turut, dan 1% akan mengalami tiga kali atau lebih keguguran berturut-turut. Kehilangan kehamilan berturut-turut dikenal sebagai keguguran berulang. 

Wanita yang mengalami hal ini harus mendiskusikannya dengan dokter kandungan / ginekolog mereka dan menjadwalkan pemeriksaan klinis.

Beban psikologis karena keguguran

-
Bisa pengaruhi psikologis (Pexels/Cottonbro)

Seringkali ada respon duka yang berhubungan dengan keguguran. Beban psikologis keguguran dapat berdampak negatif pada hubungan pasangan. 

Peningkatan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah yang terkait dengan keguguran sangat penting untuk menghilangkan stigma yang dialami beberapa wanita. Dan, banyak wanita merasa bersalah saat mengalami keguguran, yang mungkin menambah kesedihan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X