Rasa lapar yang muncul merupakan kinerja dari hormon ghrelin. Hormon ini diproduksi oleh lambung dan kadarnya meningkat saat tidak makan apapun di sela-sela aktivitas.
Hormon ghrelin juga dikenal sebagai "hormon lapar". Penelitian terbaru tentang efek dramatis ghrelin pada sel-sel otak menunjukkan bahwa efek kelaparan bisa membuat seseorang menjadi lebih cerdas. Kenyataannya, hormon ini mungkin menjadi bagian penting dalam perawatan di masa depan untuk penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Efek ghrelin pada otak sudah diteliti sejak tahun 2006 melalui penelitian yang diterbitkan di Nature Neuroscience. Penelitian itu menunjukkan bahwa tikus yang disuntik dengan ghrelin tambahan meningkat kinerja memorinya dan tes pembelajaran sebanyak 40 persen.
Penelitian lain menemukan bahwa hormon itu juga dapat mencegah sel-sel otak mati. Jeffrey Davies, professor Biomedis dari Universitas Swansea Inggris, juga menemukan bahwa ghrelin membantu menjaga sel-sel otak tetap sehat pada tikus dengan Penyakit Parkinson. Di sisi lain, injeksi ghrelin meningkatkan memori dan orientasi spasial pada tikus dengan Penyakit Alzheimer.
Mengapa saat kelaparan kinerja otak justru meningkat. Sekilas hal ini terdengar kurang masuk akal. Namun, jika dimaknai dari segi evolusi kita bisa membuat analogi semacam ini. Misalnya kamu adalah hewan lapar yang hidup di alam liar, untuk bertahan hidup kamu harus bermental kuat mencari makanan. Itu berarti ini akan memicu otak untuk berpikir karena hidupmu bergantung pada upayamu sendiri.
Dilansir dari New Scientist, Nicolas Kunath dari Technical University of Munich mengatakan, efek ghrelin pada sel-sel otak tidak terjadi dalam jangka waktu singkat. Sel-sel otak baru dapat bekerja setelah memakan waktu berminggu-minggu.
