Kenali Penyebab Rasa Gatal Berlebih di Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

- Senin, 15 Februari 2021 | 14:47 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil. (Photo/Ilustrasi/Freepik)
Ilustrasi Ibu Hamil. (Photo/Ilustrasi/Freepik)

Saat wanita sedang hamil, sering kali merasakan yang namanya gatal di perut. Hal ini umum terjadi pada setiap wanita hamil. Hal ini disebabkan adanya peningkatan aliran darah ke kulit akibat perut yang membesarnya. Meski mengganggu, gatal saat hamil bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan.

Namun, bagaimana jika gatal-gatal yang dirasakan bumil cukup parah, tak tertahankan, dan sulit untuk diatasi?

Baca Juga: Heboh Janda Hamil Tanpa Hubungan Seks, Mungkinkah Hal Itu Secara Sains?

Kondisi gatal yang sangat mengganggu ini bisa jadi merupakan salah satu gejala ibu hamil tengah mengalami Kolestasis Obstetri atau Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP). Kolestasis Obstetri adalah kondisi kelainan berpotensi serius yang bisa saja terjadi pada masa kehamilan.

Di dalam tubuh kita, garam empedu akan mengalir dari hati ke usus untuk membantu pencernaan. Pada ibu hamil pengidap Kolestasis Obstetri, garam empedu tidak mengalir sehingga menumpuk di dalam darah, sehingga menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan.

Hingga saat ini, penyebab dari Kolestasis Obstetri masih belum diketahui secara pasti. Faktanya, pada 1 hingga 2 dalam 1000 kehamilan terjadi kondisi di mana aliran empedu menjadi terhambat.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Kolestasis Obstetri selama kehamilan, di antaranya:

  1. Perempuan yang pernah mengalami kerusakan hati sebelumnya
  2. Adanya riwayat Kolestasis atau ICP dalam keluarga
  3. Keturunan Pakistan dan India

Ada beberapa dampak dari Kolestasis pada janin, di antaranya adalah kelahiran prematur, lahir mati (stillbirth), dan risiko gawat janin.

Ibu hamil yang mengidap Kolestasis perlu dipantau secara ketat dan harus mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan setelah paru-paru bayi telah matang.

Bumil dengan Kolestasis disarankan untuk melakukan tes nonstres dua minggu sekali untuk memantau jantung janin, rekaman kontraksi, serta tes darah rutin untuk memantau kadar empedu serum dan fungsi hati.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X