Galih Ginanjar pernah berurusan dengan hukum karena menyebut vagina mantan istrinya mirip seperti bau 'ikan asin'. Ketika dibawa ke dokter kelamin, penyebab bau tak sedap itu karena ada jamur di vagina sang mantan istri.
Lalu, sebenarnya bagaimanakan aroma vagina yang sehat? Apakah seperti aroma bunga mawar seperti info-info beredar?
Menurut dokter spesialis kandungan di Amerika Serikat, Dr Sherry Ross, MD, setiap wanita memiliki aroma khas masing-masing di organ kewanitaan.
Karena itu, sulit menyebutkan aroma pasti vagina yang sehat. Namun, menurutnya vagina yang sehat itu berbau sedikit asam.
"Itu bukan berarti vagina bisa mengeluarkan bau seperti (bunga) mawar," katanya dilansir dari Health.
Keasaman ini penting untuk mencegah infeksi bakter. Jika kadar keasaman terganggu, maka vagina rentan dimasuki bakteri atau mikroorganisme lain yang menyebabkan penyakit.
Dokter Ross melanjutkan bahwa aroma dari Vagina dipengaruhi banyak faktor, karena sensitif dengan pengaruh lingkungan luar.
Mulai dari pemakaian antibiotik, perubahan hormon, makanan, menopause, ataupun frekuensi bercinta.
"Makanan tertentu bisa mengganggu keseimbangan pH vagina yang bisa menyebabkan bau tidak sedap. Selain itu, merokok dan kurang minum air juga bisa mengubah keadaan organ intim," jelasnya.
Selain itu, karena vagina berdekatan dengan lubang anus, maka bisa mendatangkan bau tak sedap.
"Vagina memiliki kelenjar keringat dan folikel rambut yang bisa menarik bakteri dan berkontribusi menyebabkan bau yang kuat. Lokasi vagina yang berada di dekat anus juga bisa menyebabkan penumpukan bakteri dan bau," imbuh Dr Ross.
Oleh karena itu, Dokter Ross mengingatkan para wanita agar menjaga kebersihan area organ intimnya.
Jangan lewatkan mandi dua kali sehari dan membersihkan area luar vagina dengan air. Kemudian, hindari pemakaian sabun karena bisa mematikan bakteri baik. Yang terakhir, selalu pakai pakaian dalam yang kering dan bersih.
