Angka Skrining Rendah Sebabkan Kanker Serviks Terlambat Ditangani, Deteksi Dini Jadi Kunci

- Kamis, 19 Mei 2022 | 17:03 WIB
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan (Freepik/ Art_Photo)
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan (Freepik/ Art_Photo)

Kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang dapat menyerang perempuan dari berbagai jenjang usia dan menempati peringkat kedua sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan Indonesia.

Meski termasuk jenis kanker yang mematikan, risikonya dapat dicegah dengan pemeriksaan secara terpersonalisasi sejak dini yang didukung inovasi-inovasi dalam skrining kanker serviks yang berkualitas

Sayangnya, masyarakat masih menemui hambatan dalam melakukan deteksi dini risiko kanker serviks, khususnya di negara-negara ekonomi menengah ke bawah. 

“Menurut survei global kami, 60 persen masyarakat global masih menghadapi hambatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan berbagai alasan seperti kurangnya informasi, faktor biaya, hingga ketakutan terhadap hasil tes yang positif.”

“Hal ini menjadi hambatan-hambatan dalam melakukan deteksi dini suatu penyakit. Pada kanker serviks yang terlambat dideteksi, angka harapan hidup pasien kanker serviks dapat turun menjadi kurang dari 20 persen. Karenanya, akses yang lebih luas untuk deteksi dan perawatan kanker serviks yang inovatif menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas kesehatan perempuan,” kata Director, Country Manager Diagnostics, Roche
Indonesia Ahmed Hassan dalam siaran pers yang diterima Indozone, Kamis (19/52022).

Lebih lanjut, Roche Indonesia pun berusaha mengkampanyekan deteksi dini kankers serviks. Lewat sesi media bertajuk “Inovasi Deteksi Dini untuk Meningkatkan Cakupan Skrining Kanker Serviks di Indonesia” Roche Indonesia menyiarkan informasi terkait langkah-langkah penanganan dan deteksi dini kanker serviks. 

-
Pembicara kegiatan Inovasi Deteksi Dini untuk Meningkatkan Cakupan Skrining Kanker Serviks di Indonesia (Dok Media KIT)

Adapun beberapa di antaranya yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik. Perlu diketahui kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus Human Pappilomavirus Genital (HPV).

Penularan dapat terjadi salah satunya melalui hubungan intim, meskipun tanpa gejala, infeksi dapat berlanjut beberapa tahun setelah terpapar virus HPV

Karena itu pemeriksaan fisik melalui deteksi dini yang inovatif hingga penanganan infeksi virus HPV untuk mencegah penularan, perlu diinformasikan secara berkala agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.

Selain itu, bisa juga melalui pengujian kanker serviks cobas® HPV. Ini merupakan terobosan baru yang diakui dalam penelitian ATHENA sebagai prediktor superior risiko kanker serviks.

Baca juga: Jadi Pembunuh No 2 di Indonesia, Pakar Sebut Kanker Serviks Jenis yang Paling Bisa Diobati

Inovasi ini menyederhanakan tahapan skrining pasien dengan menekankan pada tingkat akurasi dan sensitivitas tinggi, sehingga dapat menyaring lebih banyak pasien berpotensi kanker serviks.

Tak hanya itu, inovasi ini bahkan memungkinkan tenaga kesehatan profesional untuk mendeteksi 14 virus HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks. 

Skrining kanker serviks dengan cobas® HPV pun dapat diakses di berbagai laboratorium maupun rumah sakit berbagai daerah di Indonesia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X