Gejala mirip parkinson ternyata terjadi pada beberapa pasien positif Covid-19. Meski terhitung jarang, para peneliti kini mulai menyelidiki hubungan virus penyebab Covid-19 yakni SARS-CoV-2 dan penyakit Parkinson.
Dilansir dari Medical News Today, pada November 2020 lalu sebuah artikel yang diterbitkan The Lancet Neurology mengungkap sekitar 65 persen pasien positif corona mengalami hiposmia yakni kehilangan indra penciuman yang juga merupakan gejala Parkinson.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tak Bikin Pembekuan Darah di Chile, Ampuh Lawan Covid-19
Dalam artikel tersebut, setidaknya ada laporan tiga kasus pasien Covid-19 yang mengalami gejala penyakit Parkinson.
Sebagai informasi, penyakit Parkinson merupakan kondisi neurologis dengan gejala yang muncul perlahan dan makin serius dengan berjalannya waktu. Beberapa gejala di antaranya yakni tremor, kaku, dan sulit bicara, berjalan, kehilangan keseimbangan hingga koordinasi.
Menurut data terbaru yang diterbitkan dalam The Lancet Neurology 27 November 2020 lalu, tiga orang dengan Covid-19 juga pernah mengalami gejala mirip Parkinson.
Masing-masing yaknu dua pria, berusia 45 dan 58 tahun, dan seorang wanita, berusia 35 tahun.
Dua hipotesis yang diambil para peneliti yakni pertama, SARS-CoV-2 menyebabkan komplikasi vaskular di otak dan organ lain yang mirip dengan apa yang terjadi selama perkembangan parkinsonisme vaskular.
Kedua, adanya hubungan antara peradangan dan peningkatan risiko penyakit Parkinson.
Peradangan karena respons kekebalan terhadap infeksi SARS-CoV-2 berpotensi memicu parkinsonisme.
