Jadi Persoalan Baru, Pemerintah Siapkan Pengolahan Limbah B3 Medis

- Senin, 2 Agustus 2021 | 11:46 WIB
Masker (Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels)
Masker (Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels)

Tingginya penggunaan masker dan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, membuat limbah medis jadi meningkat. Terkait hal ini, pemerintah akan bergerak cepat mengatasi cara pengolahannya.

Dicatat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tercatat limbah medis meningkat 30 persen sejak pandemi COVID-19. Bahkan dari data covid19.go.id, per tanggal 27 Juli 2021 jumlah limbah medis COVID-19 tercatat mencapai 18.460.

Terkait hal ini, pemerintah telah menyiapkan fasilitas pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis COVID-19.

"Bentuk limbah B3 medis meliputi infus bekas, masker, vial vaksin, jarum suntik, face shield, perban, hazmat, alat perlindungan diri (APD), pakaian medis, sarung tangan, alat PCR/antigen, dan alkohol swab," terang laman covid19.go.id, dikutip pada Minggu (1/8/2021).

Sementara itu, limbah medis umumnya bersumber pada pelayanan kesehatan (fasyankes), rumah sakit darurat, pusat karantina/isolasi, rumah tangga (isolasi mandiri), serta tempat uji deteksi dan vaksinasi COVID-19.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan telah mengatakan bahwa limbah medis sendiri sangatlah berbahaya jika tak ditangani dengan cepat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X