Kenali Ini Perbedaan Antara Wasir dan Kanker Usus Besar, Waspada Jika Terjadi Pendarahan

- Senin, 14 Maret 2022 | 20:27 WIB
Ilustrasi - Penderita kanker usus besar. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Ilustrasi - Penderita kanker usus besar. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Pendarahan pada dubur dapat menjadi tanda adanya perdarahan di saluran pencernaan. Meskipun sebagian besar penyebab pendarahan dubur adalah wasir, namun buang air besar (BAB) berdarah tetap perlu diwaspadai dan ditangani.

Pendarahan dubur bisa disebabkan oleh kondisi kanker atau prakanker, di mana polip prakanker berada di dekat ujung usus besar (usus besar) dan dapat meniru perdarahan dari wasir.

Oleh sebab itu, kita perlu mengenali tentang perbedaan antara wasir dan kanker usus besar.

Wasir

Gejala seseorang yang menglami wasir yakni pendarahan dari dubur dapat disertai pembengkakan, nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah anus, bahkan bisa ada rasa gatal atau iritasi di daerah anus.

Kemudian, wasir yang berupa tonjolan mungkin bisa diraba di dalam anus, sedangkan wasir yang menonjol melalui rektum dapat secara spontan kembali masuk ke posisi semula di dalam rektum serta mengejan saat buang air besar dengan buang air besar yang sering.

Kanker Usus Besar

Sementara itu, seseorang yang mengalami kanker usus besar memiliki gejala seperti perdarahan dari dubur, jarang ditemukan rasa nyeri di daerah anus, kotoran disertai lendir dan noda darah.

Kemudian, polip atau massa di dalam anus ditemukan saat pemeriksaan oleh dokter spesialis, Tidak ada massa atau benjolan yang menonjol keluar serta sering buang air besar namun terasa buang air besar tidak tuntas.

Berdasarkan data WHO tahun 2020, kanker usus besar adalah kanker terbanyak keempat di Indonesia, setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.

Prof. Dr. Abdul Aziz Rani, Sp.PD-KGEH selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena kanker usus umumnya tidak memiliki gejala pada stadium awal, sehingga seseorang lebih sulit mendeteksinya.

Hal inilah yang menyebabkan banyak pasien yang baru menyadari penyakit ini di stadium lanjut. Oleh karena itu, Abdul mengimbau agar masyarakat dapat melakukan deteksi dini kanker usus besar agar penanganan pun dapat dilakukan lebih awal.

“Kanker usus besar umumnya tidak bergejala pada stadium awal sehingga seringkali pasien datang sudah pada stadium lanjut. Itulah sebabnya deteksi dini kanker usus besar sangat penting terutama jika Anda memiliki faktor risiko," kata Abdul dikutip dari siaran pers seperti yang dikutip Indozone dari Antara, Senin (14/3/2022).

Seseorang yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker usus besar adalah memiliki orang tua, saudara kandung, atau kerabat dekat dengan riwayat kanker usus besar (faktor genetik), pernah terdiagnosa polip pada usus besar dan pernah menjalani terapi radiasi pada area perut atau pelvis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X