Kasus COVID-19 Meningkat, Ilmuwan Rancang Antibodi untuk Lawan Varian Omicron

- Selasa, 2 Agustus 2022 | 19:35 WIB
Ilustrasi antibodi untuk lawan Omicron. (Freepik)
Ilustrasi antibodi untuk lawan Omicron. (Freepik)

Kasus COVID-19 mengalami peningkatan dibeberapa negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan data hari ini, kasus COVID-19 Indonesia capai 5.827.

Meningkatnya kasus COVID-19 dalam beberapa waktu belakangan terjadi akibat penyebaran subvarian Omicron. Untuk melawan varian Omicron, sejumlah ilmuwan dari China dan Amerika Serikat (AS) berhasil mengembangkan dua koktail antibodi penangkal COVID-19 yang berpotensi  menghasilkan pukulan ganda untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron.

Dilansir Antara, koktail antibodi merupakan campuran air yang memiliki dua sumber antibodi.

Tim peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Universitas Pusat Ilmu Kesehatan Texas di san Antoni, AS, merancang nanobodi bivalen yang dapat memberikan perlindungan berspektrum luas dari sejumlah variant of concern (VOC) SARS-CoV-2, termasuk Omicron.

Baca juga: 3 Jenis Long COVID-19 yang Wajib Diwaspadai, Kamu Pernah Alami yang Mana?

Varian-varian dengan mutasi adaptif ini menyebabkan wabah baru bahkan di kalangan populasi yang telah divaksinasi.

Dalam dua pengobatan eksperimental terbaru, para peneliti menggabungkan sebuah antibodi yang disebut aRBD-2 dengan dua antibodi lainnya, yang masing-masing bernama aRBD-5 dan aRBD-7, menurut studi yang baru-baru ini dipublikasi dalam jurnal Cell Research.

Pendeteksi struktur kristal mengungkapkan bahwa tiga nanobodi tersebut dapat menetralkan virus corona dengan cara mengikat diri ke lokasi yang sangat terlindungi di dalam duri-duri protein pada virus tersebut.

aRBD-5 dan aRBD-7 mampu mengikat diri ke lokasi dengan tingkat perlindungan yang lebih rendah pada protein virus corona, sehingga dapat secara efektif meningkatkan afinitas peningkatan keseluruh dari antibodi '2-in-1'.

Pengujian kedua campuran nanobodi aRBD-5 dan aRBD-7, mempertahankan aktivitas netralisasi yang kuat saat melawan varian utama yang telah diuji, termasuk subvarian Omicron.

Dilansir Xinhua, menurut peneliti strategi ini memberikan solusi baru dalam pengembangan antibodi terapeutik berspektrum luas untuk COVID-19.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X