Kasus COVID-19 Terkendali, Begini Nasib Indonesia Jika Masuk Fase Endemi

- Senin, 17 April 2023 | 10:03 WIB
lustrasi orang lepas masker. (Freepik/Lifestylememory)
lustrasi orang lepas masker. (Freepik/Lifestylememory)

Kasus COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren perbaikan. Meskipun terjadi lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir, hingga saat ini transisi pandemi menjadi endemi masih tetap berjalan.

Berbicara endemi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perbedaan yang akan terjadi pada kehidupan masyarakat Indonesia, terutama pada penanganan COVID-19.

"Di endemi tanggung jawab kesehatan ada di tangan individu dan pandemi tanggung jawab ada di tangan pemerintah. Jadi itu tanggung jawab pemerintah untuk memastikan bahwa kami akan mentransfer tanggung jawab untuk me manage kesehatan masyarakat," jelas Menkes Budi Gunadi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Kasus Positif Naik, Batuk dan Demam Jadi Gejala Dominan COVID-19 di Jakarta

Strategi Penanganan COVID-19 Era Endemi

-
Ilustrasi tenaga medis melakukan tes PCR. (Antara)

Nantinya, ketika Indonesia sudah sepenuhnya masuk ke fase endemi, infeksi COVID-19 akan dianggap sebagai penyakit infeksi biasa.

"Di masa endemi penyakit akan ditatalaksana seperti penyakit lain dan setiap individu akan menjaga kesehatan masing-masing karena mereka tahu mereka bisa mengatasi penyakit ini dengan baik," jelas Menkes Budi.

Selanjutnya, Menkes Budi menjelaskan bahwa pemerintah akan menjalankan beberapa strategi. Terutama dalam bidang edukasi, vaksinasi, kemampuan diagnosis, penyediaan obat COVID-19, dan kesiapan rumah sakit.

"Kita tetap melanjutkan edukasi tentang penyakit ini bagaimana cara menghindarinya, apa saja protokol kesehatannya, dan apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan," jelasnya.

"Seperti kita tahu beberapa orang sangat taat (protokol) dan beberapa lainnya tidak terlalu," sambungnya.

Baca juga: Kasus Positif Naik, Batuk dan Demam Jadi Gejala Dominan COVID-19 di Jakarta

Kemudian terkait vaksinasi dan diagnosis, Menkes mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki teknologi untuk memproduksi vaksin mandiri dan lab diagnosis.

"Kami memastikan kemampuan diagnosis bisa dilakukan di Indonesia. Ketika krisis COVID-19, kami hanya punya 8 pusat genome sequence. Sekarang kami sudah punya 50 di seluruh indonesia," jelasnya.

"Jadi kemampuan surveilans kami meningkat dan kami percaya diri ketika transisi ke endemi, kami sudah punya posisi strategis menyiapkan Indonesia dalam hal pemantauan," sambungnya.

Untuk persiapan obat COVID-19, ia akan memastikan masyarakat tidak akan kesulitan dalam akses obat dan perawatan rumah sakit.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X