Waduh! 18 Anak di Uzbekistan Meninggal Usai Minum Obat Sirup Tercemar EG dari India

- Kamis, 29 Desember 2022 | 09:28 WIB
Ilustrasi anak yang sedang mengonsumsi obat sirup berbahaya. (Freepik)
Ilustrasi anak yang sedang mengonsumsi obat sirup berbahaya. (Freepik)

Kasus obat sirup yang berdampak pada kesehatan anak, rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Terbaru, ada sekitar 18 anak meninggal dunia di Uzbekistan, usai mengonsumsi obat sirup.

Dikutip dari Reuters, obat sirup itu diketahui produksi buatan industri farmasi asal India, Marion Biotech Pvt Ltd. Berdasarkan informasi dari situs industri farmasi itu, diketahui obat sirup yang dikonsumsi anak-anak tersebut untuk obati gejala flu.

“Sirup tersebut diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical LLC," ucap Kemenkes Uzbekistan dikutip dari Reuters, Kamis (29/12/2022).

Menurutnya, satu batch sirup mengandung etilen glikol (EG), yang merupakan zat berbahaya.

Baca Juga: BPOM Cabut Izin Edar 15 Obat Sirop dari 2 Perusahaan Farmasi, Apa Saja?

Anak-anak mengonsumsi obat sirup itu di rumah tanpa adanya resep dari dokter. Bahkan, pemberian obat sirup untuk anak-anak itu melebihi dosis standar untuk mereka.

Namun, belum diketahui pasti apakah semua anak-anak ini mengonsumsinya melebihi dosis yang telah ditentukan atau tidak. Kemenkes juga menarik tablet dan obat sirup Doc-1 Max dari semua apotek.

Atas kejadian tersebut, Kemenkes Uzbekistan langsung mengambil tindakan dengan memecat tujuh karyawan. Hal itu lantaran mereka dinilai lalai menganilisi kematian secara tepat waktu dan tidak ambil tindakan yang diperlukan.

Sementara itu, industri farmasi Marion Biotech, Quramax Medical, dan kementerian kesehatan India tidak segera menanggapi pertanyaan dari Reuters. Sumber pemerintah India bilang, saat ini Kemenkes India sedang menyelidiki masalah tersebut.

Baca Juga: Daftar 177 Obat Sirup Aman Dikonsumsi Versi BPOM, Gen Z dan Millenials Harus Tau!

Pada beberapa waktu lalu, India meluncurkan inspeksi beberapa pabrik obat di seluruh negara untuk memastikan standar kualitas tinggi. Insiden di Uzbekistan mengikuti kejadian serupa di Gambia.

Kejadian itu membuat sedikitnya ada 70 anak meninggal disebabkan obat sirup batuk dan flu, produksi Maiden Pharmaceuticals Ltd yang berbasis di New Delhi. Baik pemerintah India maupun industri farmasi, telah menyangkal bahwa obat-obatan itu penyebab kematian.

Selama ini, India dikenal sebagai ‘apotek dunia’ dan ekspor obat-obatannya meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir menjadi USD24,5 miliar atau Rp386,2 triliun pada tahun fiskal lalu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X