Dokter Boyke Setuju Wejangan Viral 'Jangan Buru-buru Nikah', Demi Cegah Kelahiran Prematur

- Kamis, 22 Desember 2022 | 16:35 WIB
Dokter Boyke. (Instagram/@drboykediannugraha)
Dokter Boyke. (Instagram/@drboykediannugraha)

Belakangan cuitan seorang netizen yang menyebutkan 'kebanyakan orang yang sudah menikah menyarankan tidak buru-buru menikah' ramai jadi perbincangan publik. Ada yang setuju dengan anjuran tersebut, namun ada pula yang tidak sependapat.

Terkait hal tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sendiri turut mendukung anjuran untuk tidak buru-buru menikah demi pernikahan yang sehat dan bahagia.

Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS juga sependapat dengan hal tersebut. Menurutnya, waktu ideal untuk menikah ialah usia 20 tahun untuk perempuan dan usia 25 tahun untuk laki-laki.

Baca juga: Gara-Gara Ketagihan Memancing, Seorang Pria Diceraikan Istri, Pernikahan 10 Tahun Kandas

"Perempuan di bawah usia 20 tahun berisiko tinggi karena panggulnya belum sempurna," kata dr. Boyke saat dihubungi Indozone, Kamis (22/12/2022).

"Wanita di atas 20 tahun, organ reproduksinya sudah terbentuk sempurna, sehingga risiko kejang pada kehamilan, darah tinggi saat kehamilan tidak terjadi karena panggul dan organ reproduksi perempuan sudah sempurna," jelasnya.

Dr. Boyke juga menjelaskan bahwa pentingnya menikah di usia matang demi mencegah bayi lahir prematur.

Saat ditanya risiko menikah di usia 30 tahun, dr. Boyke mengatakan tidak masalah. Hanya saja perlu diingat kalau perempuan memiliki masa subur.

Baca juga: Viral! Pernikahan dengan Konsep Serba Doraemon, Netizen Nyinyir: Kayak Ulang Tahun Bocil

"Usia 35 tahun, kesuburan wanita berkurang sekitar 20 persen, 40 tahun apa lagi," tambah dr. Boyke.

Dr. Boyke juga menyarankan perempuan yang ingin hamil di rentang usia 20 tahun sampai 30 tahun. Dia juga menyarankan untuk memiliki dua anak saja.

-
Ilustrasi bayi lahir prematur. (FREEPIK/wirestock)

"Kalau mereka mengikuti anjuran BKKBN, anak-anak akan terjamin, mulai dari perhatian, cukup pendidikan, mendapatkan cukup kasih sayang dari orang tuanya. Anak-anaknya pun menjadi anak yang cerdas, karena tidak dibesarkan oleh orang tua yang psikologinya kurang matang," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X