Kenali Gejala dan Penyebab Mata Kedutan

- Rabu, 11 September 2019 | 13:21 WIB
Ilustrasi mata. (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi mata. (Pixabay/PublicDomainPictures)

Mata kedutan atau blefarospasme adalah gerakan berulang kelopak mata bagian atas yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Mata kedutan dapat terjadi karena beragam sebab. Meskipun tidak menyakitkan, terkadang mata kedutan cukup menjengkelkan.

Hal ini karena mata kedutan memiliki jenis kedutan berdasarkan tingkat keparahan dan gejala penyertanya. Berdasarkan hal itu, mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga tipe: 

1. Kedutan Minor.

Kedutan tipe minor ini umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak berbahaya. Kedutan minor dapat disebabkan oleh iritasi pada kornea atau konjungtiva (lapisan dalam kelopak mata).

2. Blefarospasme Esensial Jinak.

Blefarospasme esensial jinak dapat dipicu oleh beberapa hal. Misalnya seperti mengonsumsi minuman keras atau minuman berkafein secara berlebihan, terpapar cahaya terang, kelelahan, kurang tidur, iritasi akibat polusi udara, dan stres. 

Blefarospasme esensial jinak biasanya dialami oleh orang dewasa muda hingga dewasa tua. Kondisi ini lebih sering dialami wanita dibanding pria dan dipercaya merupakan perpaduan antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan.

3. Hemificial Spasm/Kejang Salah Satu Sisi Wajah.

Kejang pada wajah adalah kondisi yang sebenarnya sangat jarang terjadi. Gangguan yang disebabkan tekanan arteri pada saraf ini melibatkan bagian lain dari otot wajah. 

Biasanya, bagian mulut berbeda dengan kedutan yang umumnya terjadi pada mata. Kejang pada wajah ini pun berdampak kepada salah satu mata, yaitu pada sisi wajah yang mengalami kelainan.

Seperti yang dilansir dari Health Me Up, mata kedutan disebabkan oleh pergerakan sel saraf yang tidak bisa dikontrol. Beberapa hal yang memicu mata kedutan adalah kafein, stres, alkohol, rokok, penggunaan gadget, sindrom pandangan komputer, tiroid, mata kejang, kurang tidur, kelelahan, mata kaku, alergi, dan kurang nutrisi.

Namun untuk memastikan, penderita mata kedutan paling baik berkonsultasi dengan dokter mata. Terlebih jika mata kedutan disertai dengan mata yang tertutup sepenuhnya, berwarna merah, sampai pembengkakan.

Kamu mungkin perlu ke dokter jika mengalami blepharospasm yang tergolong kronis (terjadi terus menerus untuk jangka waktu yang lama). Dan jika salah satu kondisi berikut muncul:

  • Mata merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan yang tidak lazim
  • Kelopak atas mata turun
  • Kelopak mata tertutup sempurna setiap kali mengalami mata kedutan
  • Kedutan berlangsung selama beberapa minggu
  • Kedutan mulai memengaruhi bagian wajah yang lain.

Menurut pakar kesehatan, istirahat adalah cara paling efektif untuk mengatasi mata kedutan. Sebab stres dan kurang tidur merupakan akar masalah dari mata kedutan. Selain itu, batasi penggunaan gadget dan atur penuhi kebutuhan nutrisi harian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X