Mengenal Pneumonia, Gejala, dan Pengobatannya

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 12:54 WIB
Ilustrasi/familydoctor.org
Ilustrasi/familydoctor.org

Banyak orang tidak menyadari bahwa pneumonia (radang paru-paru) adalah penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia.

Tim ilmuwan internasional Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Johns Hopkins melakukan sebuah studi, di mana mereka mempelajari tujuh lokasi berbeda di Afrika dan Asia dalam berbagai kondisi, sebagian di wilayah endemi malaria, sebagian di desa dan kota, dan dari semua itu, mereka menemukan lebih banyak virus daripada bakteri.

Hasil studi menyebutkan, ada 800-900 ribu orang di seluruh dunia mengidap Pneumonia yang di sebabkan oleh virus. Pakar Epidemiologi Johns Hopkins, Maria Knoll mengatakan perlunya vaksin untuk melindungi diri dari penyakit ini.

Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.

Sebagian besar gejala dan tanda-tanda ringan dari penyakit pneumonia mirip dengan pilek atau flu. Bedanya, gejala yang menghampiri tubuh bertahan lebih lama. Lebih lanjut, gejala pneuomonia yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut:

1. Demam, berkeringat, dan menggigil
2. Batuk berdahak
3. Nyeri dada ketika bernapas atau batuk
4. Sesak napas
5. Kelelahan
6. Mual, muntah, atau diare

Pengobatan Pneumonia tergantung pada tingkat keparahan, umur dan kesehatan keseluruhan. Berikut pilihan obat yang bisa dikonsumsi:

1. Antibiotik, untuk mengobati bakteri pneumonia dan membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi tipe dari bakteri
2. Obat Antivirus, untuk menangani virus pneumonia dan akan membaik dalam 1-3 minggu
3. Obat penurun deman, seperti aspirin atau ibuprofen
4. Obat flu dan batuk untuk meredakan dua penyakit tersebut karena bisa menolong pengurangan dan perpindahan cairan dari paru-paru

Terlepas dari anjuran konsumsi antibiotik, bakteri Streptococcus lama kelamaan menjadi kebal jika penggunaannya terlalu berlebihan. Maka, alternatif pengobatan Pneumonia dapat dialihkan dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine).

Imunisasi PCV lebih dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak yang rentan terkena penyakit ini. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapat imunisasi PCV memang tidak sedikit, namun PCV terkenal dengan kemampuannya mencegah bakteri yang menyerang paru-paru.

Khusus orang dewasa, imunisasi yang diberikan dapat berupa imunisasi PPV (Pneumococcal Polysaccharide Vaccine). PPV ditujukan kepada orang-orang berusia 65 tahun ke atas yang berisiko terkena Pneumonia. Bahkan, vaksin ini dapat membantu mencegah penyakit lain, yaitu Meningitis.

Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penyakit ini menjadi pemicu 16 persen kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. 

Di Indonesia, lebih dari 500 ribu balita menderita pneumonia dan telah merenggut hampir 2 ribu jiwa balita pada 2017.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X