Gangguan kesehatan mental bisa menyerang siapa saja, termasuk pada anak-anak. Penyebabnya sangat beragam bisa karena riwayat genetik, penggunaan obat dalam durasi yang cukup panjang, penyakit fisik yang mempengaruhi hingga lingkungan sekitar, seperti keluarga atau tempat bermain.
Ya keluarga, lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan nyaman justru bisa menjelma menjadi ‘neraka’ bagi anak. Kenyaman keluarga sangat dipengaruhi oleh hubungan orang-orang di dalamnya.
Memang tidak mungkin suatu hubungan selalu berjalan mulus. Setiap hubungan apapun jenisnya, pasti dibumbui dengan konflik, termasuk orang tua dan anaknya.
Sayangnya, konflik akan berdampak pada kesehatan fisik, kondisi emosional dan kesehatan mental anak.
Pola asuh yang salah
Adapun seperti yang dikutip dari NCBI, konflik yang timbul antara orang tua dan anak seringkali dikarenakan pola asuh yang salah. Berdasarkan hasil studi yang dimuat dalam Indian Journal of Psychology Medicine yang berjudul ‘Effects of Family Structure on Mental Health of Children: A Preliminary Study’ pola asuh sangat mempengaruhi karakter anak.
Pola asuh sendiri ada banyak jenisnya, sayang ada beberapa pola asuh yang justru membuat anak merasa tertekan dan rentan mengalami masalah kesehatan mental di kemudian hari.
Biasanya, anak-anak yang rentan mengalami hal tersebut diasuh dengan cara yang terlalu keras maupun terlalu diabaikan. Itu sebabnya, penting untuk mempertimbangkan jenis pola asuh agar anak terhindar dari masalah kesehatan mental di kemudian hari dan tumbuh menjadi pribadi yang positif.
Pola asuh berkaitan dengan kesehatan mental orang tua
Dalam hal pola asuh orang tua terhadap anak, ternyata ada banyak faktor yang juga mempengaruhi. Salah satunya kondisi kesehatan mental orang tua.
Mengutip dari Mental Health Foundation, orang tua dengan kondisi kesehatan mental yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam menentukan pola asuh. Akibatnya anak akan diurus dengan cara yang salah sehingga rentan mengalami gangguan emosi dan perilaku.
Selain itu, orang tua yang lebih sering berteriak, marah, maupun melakukan kekerasan fisik pada anak dapat meningkatkan risiko gangguan emosi dan perilaku yang serupa pada anak. Kondisi ini biasanya akan mereka tunjukkan di lingkungan sekolah atau tempat mereka bermain.
Tak hanya itu, gangguan kecemasan turut menjadi masalah umum yang dirasakan oleh anak-anak saat orang tua mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan, dalam kasus yang lebih buruk, tidak jarang anak juga dapat mengalami kondisi stres hingga depresi.
Tipe pola asuh untuk menjaga kesehatan mental anak
Agar anak terhindar dari masalah kesehatan mental, sebaiknya orang tua mempertimbangaan pola asuh apa yang tepat dan cocok dengan anaknya. Nah, mengutip dari Very Well Family berikut 3 tipe pola asuh yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan mental anak:
